Tata Niaga Pangan Perlu Ditata Ulang
Ikappi menyoroti membengkaknya impor beras dari tahun ke tahun
JAKARTA, NusaBali
Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mengakui harga sejumlah komoditas pangan mengalami kenaikan. Salah satunya adalah komoditas beras. Menyikapi kondisi itu, Ikappi menilai tata niaga pangan perlu ditata ulang.
Sekretaris Jenderal Ikappi Reynaldi Sarijowan mengatakan harga beras jenis premium saat ini mencapai Rp 15.240 per kilogram. Sedangkan untuk beras medium naik Rp 13.420 per kilogram.
Begitupun untuk komoditas jagung. Kata dia, harga jagung pakan sudah mencapai Rp 7.000 per kilogramnya. Untuk jenis jagung lainnya sudah tembus di harga Rp 12.000-13.000 per kilogramnya.
"Tentu hal ini membuat kita merasa khawatir. Parahnya kekhawatiran itu justru ada datang dari kebijakan pemerintah yang memperlihatkan dan mempertontonkan produksi dalam negeri kita yang semakin hari semakin menurun," ujar Reynaldi seperti dilansir kontan.co.id, Minggu (28/1).
Ikappi juga menyoroti membengkaknya impor beras dari tahun ke tahun. Dengan adanya impor yang terus menerus justru menunjukkan jika pemerintah tidak fokus untuk memperkuat produksi dalam negeri.
Bahkan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan Indonesia berpotensi untuk mengimpor beras hingga 5 juta ton pada 2024 akibat tantangan pertanian yang semakin kompleks dan potensi krisis pangan dunia.
"Tentu kalau alasan impor ya pemerintah tidak fokus memperkuat produksi di dalam negeri. Tiga tahun terakhir selalu ada impor-impor dengan alasan memenuhi kebutuhan dan antisipasi," ujarnya.
Untuk itu, Ikappi menilai perlunya menata ulang tentang tata niaga pangan supaya yang bekerja menghasilkan bisa lebih sejahtera. Seperti petani, nelayan, perkebunan, dan peternak.
"Tetapi kalau kita mau menata ulang tata niaga pangan maka bisa dipastikan persoalan-persoalan ini tidak akan datang lagi," ungkapnya.
Pemerintah harus segera memperbaiki sektor dari hulu ke hilir, mengingat sebentar menipisnya stok pangan menjelang ramadhan dan hari raya idhul fitri.
"Berbicara soal stok pangan saya kira pasti kurang dan lebih dari kurang. karena beras kita realisasinya dari pertanian saja sudah di bawah rata-rata nasional.
"Maka ini harus betul-betul dipastikan pemerintah akan memperbaiki sektor hulu dan kemudian di jalur tengah dan ke hilir," pungkasnya.7
Komentar