Harga Babi di Tabanan Naik 33,3 Persen

Harga babi sebelumnya, antara Rp 29.000 - 30.000 per kilogram, melonjak menjadi Rp 36.000 - Rp 40.000 per kilogram atau tembus 33,3 persen. Hanya saja, kenaikan harga ini tak dibarengi dengan penurunan harga pakan. Malah harga pakan, terutama dedak jagung masih meningkat. Dari sebelumnya Rp 35.000 per kilogram meningkat jadi Rp 38.000 per kilogram.

Salah seorang peternak babi di Tabanan, I Ketut Gede Jaya Ada mengatakan kenaikan harga babi terjadi sejak sepekan lalu. Tiap hari naik sekitar Rp 2.000 per kilogram. "Awalnya harga turun dan sekarang malah menembus untuk biaya produksi," akunya, Minggu (28/1).

Disebutkan, faktor penyebab harga babi naik diprediksi karena stok babi di tingkat lokal menipis. Sementara permintaan daging babi makin meningkat. "Jadi ini salah satunya faktornya sehingga harga jadi menguat," kata peternak asal Desa Baru, Kecamatan Marga ini.

Hanya saja, lanjut dia, kenaikan harga babi ini tak disambut baik. Sebab harga pakan tetap naik. Kondisi ini menyebabkan peternak tak bisa menutupi kerugian. "Artinya dengan kenaikan harga babi ini membuat peternak masih mengeluh, karena belum mampu menutupi kerugian usaha dari anjloknya harga sebelumnya,” katanya.

Sementara itu, kenaikan harga babi di tingkat peternak ini membuat harga jual daging babi di tingkat pedagang di pasar tradisional juga melonjak. Dari hasil monitoring oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tabanan, mencatat ada lonjakan harga daging babi yang ditransaksikan oleh sejumlah pedagang di pasar tradisional. Antara lain, dari posisi Rp 75.000 per kilogram pada perdagangan minggu lalu, kini naik menjadi Rp 80.000 per kilogram atau naik Rp 5.000 per kilogram.

Sementara itu, harga daging lainnya masih stabil. Seperti, daging ayam broiler dijual Rp 38.000 per kilogram - Rp 40.000 per kilogram. Sedangkan daging sapi Rp 110.000 per kilogram - Rp 135.000 per kilogram.7des