nusabali

Sembuhkan Penyakit dari Serangan Ilmu Hitam

Kasiat Tirta Kayoan Solas di Muncan, Karangasem

  • www.nusabali.com-sembuhkan-penyakit-dari-serangan-ilmu-hitam

AMLAPURA, NusaBali - Di Banjar Susut, Desa Muncan, Kecamatan Selat, Karangasem, terdapat kayoan solas (tempat permandian berpancuran sebelas), bernama Taman Beji Tirtha Sah Telagawaja. Taman ini menyemburkan air suci yang diyakini dapat menyembuhkan penyakit akibat serangan ilmu hitam atau black magic.

Salah satu pangayah di taman tersebut, I Wayan Turun Sutama mengaku sebelumnya telah delapan  tahun menderita diabetes. Keberadaan penyakit ini ditandai dengan kedua betisnya bengkak, tidak bisa bangun, tidak bisa berjalan. Berkat malukat selama sebulan satu hari di taman itu, penyakitnya secara perlahan hilang. Dia pun kembali segar bugar.

Dia ngayah beberapa bulan di taman itu. Selama itu dua kali menemukan benda gaib berupa telur hitam. "Banyak orang mengira, saya sudah mati. Ya, benar juga, karena delapan tahun kena serangan diabetes, kedua betis bengkak, tidak bisa bangun apalagi bisa berjalan," kata Turun Sutama, pangayah dari Banjar Susut, Desa Muncan, ditemui di Taman Beji Tirtha Sah Telagawaja, Minggu (14/1).

Dia menjelaskan, keberadaan Taman Beji Tirtha Sah Talagawaja ini berawal dari mata air di Toya Sah, Banjar Susut, Desa Muncan, tertimbun lahar dingin saat Gunung Agung erupsi tahun 2017. Selanjutnya Bendesa Adat Muncan Jero Gede Suena Putus Upadesa berinisiatif meminjam alat berat kepada rekanan yang kebetulan sedang menggarap proyek penyelamatan alur Sungai Yehsah. Pemakaian alat berat ini untuk mengembalikan mata air yang tertimbun. Selanjutnya, dibangun kayoan solas diisi empat pancuran untuk permandian umum. Selain itu, dilengkapi Bale Pesandekan dan Bale tempat ganti pakaian secara sederhana. Bangunan ini diplaspas bertepatan Purnama Sadha, Buda Pahing Krulut, Rabu, 26 Mei 2021.


Sebenarnya, Mata Air Yehsah ini juga tempat upacara melasti, termasuk melasti jelang Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Besakih.

Lokasi ini dilengkapi fasilitas berupa lahan parkir yang telah diratakan seluas 15 are. Lahan ini memudahkan pamedek memarkir kendaraan. Ada tiga pamangku secara bergantian melayani umat sedharma ke lokasi ini. Umat banyak datang terutama pada hari Purnama, Tilem, dan Kajeng Kliwon. Tiga pamangku itu, Jero Mangku Ada, Jero Mangku Sekar dan Jero Mangku Puspita. Palinggih yang ada itu, stana Ida Bhatara Gangga.

Turun Sutama mengaku rutin ngayah setiap hari pukul 07.00 Wita-18.00 Wita sejak tahun 2021, setelah mendapatkan anugerah keajaiban penyakit diabetesnya sembuh. Awalnya, saat dia lama jatuh sakit terkapar di tempat tidur, sang istri Ni Luh Sudiasih bermimpi, agar malukat ke Taman Beji Tirtha Sah Telagawaja. Turun Sutama dibonceng sang istri menuju lokasi dan langsung mandi dan malukat. Setelah 9 kali malukat, secara ajaib kedua betisnya yang awalnya bengkak, langsung normal. Kemudian terus malukat hingga sebulan dan satu hari, seluruh luka-luka mengering. "Sehingga saya batal menjalani operasi, rencananya mau dioperasi," kata ayah tiga anak itu.

Berselang beberapa bulannya, setelah ngayah banyak pamedek yang malukat. Tercatat dua rombongan yang malukat dari Klungkung masing-masing membawa banten pejati. Salah satu banten pejatinya setelah dihaturkan, telurnya berubah jadi telur hitam.

"Maka telur hitam itu saya ambil saya serahkan ke Jero Mangku Ada, kemudian wangsuhan dari telur hitam diberikan ke pamedek. Selanjutnya telur hitam dibawa pulang," katanya.

Berselang 15 hari kemudian ada pamedek datang ke rumah Jero Mangku Ada menanyakan telur hitam itu, setelah telur hitam diperlihatkan, lalu pamedek itu menyentuh telur hitam tersebut, keesokan harinya telur hitam lenyap tanpa bekas.

Tetapi beberapa hari kemudian Turun Sutama menemukan kembali telur hitam itu muncul di atas batu, di lokasi Taman Beji Tirtha Sah Telawaja. "Saya laporkan ke Jero Mangku Ada, Jero Mangku Ada menolak menerima benda gaib itu, dengan alasan tidak berani, makanya saya lapor ke Bendesa Adat Muncan, lalu dilinggihang di Pura Desa, sampai sekarang saya tidak berani lagi mengambil," katanya.

Bendesa Adat Muncan Jero Gede Suena Putus Upadesa membenarkan kemunculan telur ajaib berwarna hitam. "Telur hitam itu telah saya linggihang di Pura Desa, tidak bisa difoto, karena itu menyangkut niskala, hanya boleh sebatas diceritakan saja," katanya.7k16

Komentar