nusabali

Bongkar Muat Kapal di Padangbai Lancar

Ancaman Ombak Pantai Setiap Awal Tahun

  • www.nusabali.com-bongkar-muat-kapal-di-padangbai-lancar

AMLAPURA, NusaBali - Bongkar muat penumpang dan barang di dua dermaga Pelabuhan Padangbai, Banjar Melanting, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem, Senin (15/1), berjalan lancar. Meskipun demikian, para petugas pelabuhan tetap mengantisipasi ombak pantai, seperti yang sebelumnya terjadi di setiap Januari.

"Cuaca di Selat Lombok bersahabat, langit cerah, angin bertiup sepoi-sepoi. Penumpang relatif sepi, nyaris tanpa antrean," jelas Kepala Jaga Kantor Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Padangbai, I Gusti Putu Jelantik, di ruang kerjanya, Banjar Melanting, Desa Padangbai, Senin (15/1).

Untuk diketahui, biasanya terjadi ombak pantai di setiap Januari atau awal tahun, sehingga menyebabkan aktivitas bongkar muat terganggu. Ramdor kapal sulit disandarkan, karena sesekali terangkat ombak lalu membentur dermaga.

Kali ini cuaca cerah, di Selat Lombok bagian selatan langit terang, dengan kecepatan angin 4-15 knot per jam, tinggi gelombang kisaran 1,25 meter -2,5 meter. Sedangkan Selat Lombok bagian utara, dengan kecepatan angin 4-20 knot per jam, dan tinggi gelombang 0,50 meter-1,25 meter.

Jelas Jelantik, ada 22 kapal yang dioperasikan dari 25 kapal yang ada di Selat Lombok, Pelabauhan Padangbai  - Pelabuhan Lembar, Lombok atau sebaliknya. Sebab, tiga kapal sedang perawatan di Surabaya.


Ketiga kapal itu, KMP Surya 77 milik PT Trimitra Samudra berbobot 1.196 gross tonnage, KMP Nusa Penida milik PT SP Ferry berbobot 649 GT, dan KMP Nusa Sakti milik PT PM SP Ferry berbobot 676 GT.

Dari 22 kapal yang beroperasi selama 24 jam, hanya 13 kapal melayani penumpang, terbagi dua shift I pukul 08.00 Wita-20.00 Wita mengoperasikan 7 kapal, dan shift II pukul 20.00 Wita-08.00 Wita mengoperasikan sebanyak 6 kapal. "Situasi penumpang sehari-hari relatif sepi, bahkan walau jelang hari raya juga sepi, karena sudah ada tol laut, langsung dari Pelabuhan Ketapang ke Pelabuhan Lembar," katanya.

Tol laut sejak tahun 2020, berlayar dari Pelabuhan Ketapang - Pelabuhan Lembar selama 12,5 jam, sopir truk lebih banyak dapat istirahat, tidak macet di jalan, bahan bakar minyak berkurang, susut ban juga berkurang. Jalur itu dilayani 7 kapal, sesuai Keputusan Menteri Perhubungan KM 308 Tahun 2020 tentang Penetapan Lintas Penyeberangan Antar Pelabuhan Ketapang-Pelabuhan Lembar.

Jalur tol laut lainnya, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya-Pelabuhan Lembar. Sehingga yang memanfaatkan Pelabuhan Padangbai menuju Pelabuhan Lembar jauh berkurang.

Meski demikian, penjagaan secara reguler tetap disiagakan, di empat pos, Pos I memeriksa surat-surat kendaraan penumpang yang hendak menyeberang ke Pelabuhan Lembar, Pos II memeriksa surat-surat kendaraan dan barang bawaan penumpang yang baru turun dari kapal, dan Pos III memeriksa KTP penumpang pejalan kaki dan Pos IV di penjagaan di Kantor Polsek Kawasan Pelabuhan Padangbai. Petugas melakukan pengamanan di bawah kendali, Kapolsek Kawasan Pelabuhan Padangbai Kompol AA Agung Ngurah Agung.7k16

Komentar