nusabali

Cara Kader di Buleleng Rayakan HUT PDI Perjuangan ke-51

Gelontor Sembako, BMI Buleleng Sambangi Kader Veteran

  • www.nusabali.com-cara-kader-di-buleleng-rayakan-hut-pdi-perjuangan-ke-51
  • www.nusabali.com-cara-kader-di-buleleng-rayakan-hut-pdi-perjuangan-ke-51

SINGARAJA, NusaBali - Sosok Wayan Wandres, 80, warga Banjar Dinas Pancoran, Desa Panji Anom, Kecamatan Sukasada, Buleleng, dengan semangat menceritakan kisahnya berkecimpung di dunia politik. Dia adalah salah satu kader veteran PDI Perjuangan (PDIP) yang menjadi salah satu sasaran kunjungan Banteng Muda Indonesia (BMI) yang dikomandani Ketua DPC BMI Buleleng dr Ketut Putra Sedana, serangkaian HUT ke-51 PDI Perjuangan, Rabu (10/1).

Seperti layaknya veteran perang, Wandres adalah salah satu prajurit setia PDI Perjuangan. Dia memilih menjadi pengikut partai berbendera merah dengan kepala banteng ini sejak tahun 1970-an silam. Saat itu, masih bernama Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Bahkan keluarganya dulu adalah pendukung pertama PDI di Desa Panji Anom, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Memiliki pilihan minoritas pada saat itu, tidak mudah bagi Wandres dan keluarganya untuk berjuang.

Dia telah mengalami kepahitan untuk mempertahankan ideologinya mematri pengabdian untuk parpol favoritnya. “Saat pencoblosan tahun 1971, saat itu kader partai mayoritas tahu saya punya pilihan partai yang beda. Lalu saya ditangkap dan dibawa ke balai banjar. Disana saya dipukuli sampai tidak karu-karuan,” kenangnya.

Namun kenangan pahit itu tidak membuatnya goyah dan tetap membela partai kesukaannya. Meskipun keluarganya beberapa kali harus bersembunyi di dalam hutan untuk alasan keselamatan. Bahkan, istrinya Ni Made Sindri yang setia mendampingi Wandres berjuang di dunia politik, juga sampai naur sesangi (berjanji niskala,red) menghaturkan babi guling jika suaminya selamat dari ancaman, tekanan dan diskriminasi oknum partai lain saat itu.

Wandres mengaku tidak punya alasan khusus untuk ikut berjuang membesarkan PDI Perjuangan di Buleleng. Yang terpatri di hatinya selama partai favoritnya masih ada, dirinya akan tetap melanjutkan perjuangan hingga anak cucunya kelak.

“Saya dulu ikut kemana saja jika ada kegiatan partai. Saya pasti ikut, tugas saya menjemput teman dan kader-kader baru,” imbuh dia. Hingga lima tahun terakhir Wandres harus menghentikan kegiatan fisik berpolitik karena sudah mulai lemah dan sakit-sakitan karena usia.

Sementara Ketua DPC BMI Buleleng dr Ketut Putra Sedana, mengatakan kegiatan sambangi kader veteran dan pemberian paket sembako ini, salah satu ungkapan rasa hormat kepada mereka yang telah membesarkan partai. Menurutnya sebagai kader partai yang berjuang saat ini, harus tetap mengingat sejarah dan perjuangan mereka yang menjadikan PDI Perjuangan besar seperti sekarang. “Ini salah satu bentuk perhatian kami, meskipun materi yang diberikan tidak seberapa. Tetapi yang perlu diambil nilai-nilai perjuangan dan semangat mereka ini. Kalau sekarang kader sudah sebagai penikmat, tetapi jangan sampai mengabaikan mereka dan melupakan sejarah,” terang Putra Sedana didampingi kader Made Gina. Sementara dalam rangkaian HUT ke-51 PDI Perjuangan, BMI Buleleng juga melakukan perayaan sederhana dengan potong tumpeng di rumah veteran pejuang di Desa Panji Anom.k23

Komentar