nusabali

Pantai Denpasar Hanya Dijaga 16 Lifeguard

  • www.nusabali.com-pantai-denpasar-hanya-dijaga-16-lifeguard

DENPASAR, NusaBali.com - Keberadaan Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) di area wisata pantai sangat krusial sebagai stakeholder keamanan, keselamatan, dan kenyamanan wisatawan.

Sayangnya, Kota Denpasar yang juga salah satu andalan pariwisatanya berupa wisata pantai belum memiliki sumber daya manusia (SDM) lifeguard Balawista yang ideal dari segi kuantitas.

Kota Denpasar merupakan salah satu pelopor wisata pantai di tanah air. Pantai Sanur adalah destinasi wisata pantai yang tersohor secara internasional dan terbilang wisata pantai lawas di Pulau Dewata.

Jejaknya dapat dilancak pada Prasasti Blanjong era Raja Sri Kesari Warmadewa dan lukisan karya pelukis Belgia, AJ Le Mayeur, pada 1932 yang membawa visual keindahan pantai ini ke dunia luar lewat seni rupa.

Lantas, pantai-pantai lain di Denpasar mulai berkembang seperti Pantai Matahari Terbit, Pantai Segara Ayu, Pantai Sindhu, Pantai Karang, Pantai Semawang, dan Pantai Mertasari, hingga daerah pesisir di kawasan Pulau Serangan.

Namun, di sepanjang garis pantai di Kota Denpasar, khusus yang menjadi destinasi wisata pantai ini hanya dijaga oleh 16 lifeguard Balawista.

Hal ini diutarakan oleh Koordinator Balawista Kota Denpasar I Wayan Sudiana, 48, kepada NusaBali.com pada Sabtu (30/12/2023) di Pantai Segara Ayu.

"Jumlah lifeguard di Balawista Denpasar itu minim sekali. Kami beranggotakan 16 orang. Kami menjaga (pantai) dari Biaung sampai ke Serangan, kurang lebih 10 kilometer," ujar Sudiana.

Kata Sudiana, idealnya dua kilometer garis pantai atau satu unit Pos Pantau Balawista diperkuat oleh enam lifeguard. Di setiap titik pantai di Denpasar sangat tidak ideal apabila dijaga oleh dua lifeguard saja.

Sebab, proses penyelamatan korban dan evakuasinya tidak dapat berjalan cepat dan optimal jika dilakukan oleh dua lifeguard. Walaupun, pada setiap kejadian, Balawista selalu di-backup oleh masyarakat setempat dan instansi terkait utamanya BPBD Kota Denpasar.

"Kami bersyukur dan berterima kasih kepada Bapak Wali Kota (IGN Jaya Negara) karena sudah dibangunkan pos pantau permanen di Pantai Segara Ayu, Mertasari, dan Semawang. Tetapi, kami berharap dapat dibantu juga penambahan jumlah SDM," tutur Sudiana.

Menurut Sudiana, keterpenuhan kuantitas SDM sejatinya lebih prioritas daripada sarana dan prasarana (sarpras). Hal ini berkaitan dengan efektivitas pemanfaatan pos pantau apabila lifeguard yang betugas berjumlah ideal.

"Setelah jumlah SDM terpenuhi baru sarpras seperti kendaraan ranger, jetski, dan mobil evakuasi korban menuju rumah sakit. Karena selama ini mobil evakuasi dari BPBD sering terjebak kemacetan," tandas Sudiana. *rat

Komentar