nusabali

Dirancang Selamatkan Devisa Rp 487 Triliun

Menanti Efek Ekonomi Kura Kura Bali

  • www.nusabali.com-dirancang-selamatkan-devisa-rp-487-triliun

Dengan potensi pemasukan US$31,8 miliar atau setara Rp487 triliun (asumsi kurs Rp15.328 per dolar AS). Sebagai destinasi pariwisata baru KEK Kura Kura Bali juga diperkirakan akan membuka sekitar 35.000 lapangan pekerjaan baru.

DENPASAR, NusaBali
Pada awal tahun 2023, Kura Kura Bali di Pulau Serangan, Denpasar Selatan sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata. Penetapan ini diharapkan menjadi pemantik datangnya aliran dana investor untuk membangun kawasan reklamasi seluas 498 hektare.

Pemerintah berharap berbagai pembangunan fasilitas di atas KEK Kura Kura Bali dapat menyelamatkan devisa negara yang lari keluar negeri hingga US$31,8 miliar atau setara Rp487 triliun (asumsi kurs Rp15.328 per dolar AS) setiap tahunnya.

Begitu besar potensi penerimaan negara dengan adanya KEK Kura Kura Bali. Lantas sejauh mana nantinya keberadaan pusat ekonomi baru ini memberi dampak langsung terhadap warga lokal, khususnya Desa Adat Serangan, yang telah lebih dahulu mendiami kawasan yang juga dikenal dengan Pulau Penyu.

Sejumlah keraguan muncul dari sejumlah pihak mengenai manfaat langsung KEK Kura Kura Bali bagi masyarakat sekitar dan masyarakat Bali pada umumnya. Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama juga pernah bersuara dan memberikan pandangan terkait KEK Kura Kura Bali.

"Janganlah tergesa-gesa, jangan grasa-grusu. Kaji yang matang, pikirkan yang serius, apa untung rugi KEK Kura Kura Bali atau BTID. Kita kan di daerah, mesti dipikirkan apa untung rugi bagi daerah, bagi Bali dan bagi Denpasar," ujar mantan Bupati Tabanan dua periode ini dalam satu kesempatan.


Menurutnya, jika memang cenderung tidak menguntungkan Bali dan Kota Denpasar, maka jauh lebih baik agar KEK Kura Kura Bali dikaji kembali.

“Kawasan yang jadi KEK mestinya kawasan yang tidak berkembang, kawasan terpencil di pedalaman lah. Setelah dapat KEK pihak investor mampu mengembangkan kawasan itu, kalau BTID kan sudah kawasan yang bagus, kenapa harus dikasih khusus?” tanyanya.

Head of Communication and Community Relation PT Bali Turtle Island Development (BTID) Zakki Hakim, saat temu media di UID Campus Bali, yang berlokasi di dalam KEK Kura Kura Bali, Rabu (20/12), menjelaskan proyek KEK Kura Kura Bali merupakan proyek jangka panjang.

PT Bali Turtle Island Development (BTID) selaku pengelola KEK Kura Kura Bali memprediksi pembangunan akan memakan waktu hingga 30 tahun hingga infrastruktur lengkap terbangun. Pembangunan yang telah direncanakan meliputi pelabuhan marina, perhotelan, universitas, rumah sakit, dan destinasi wisata lainnya.

KEK Kura Kura akan dikelilingi 30 hektare tanaman mangrove, tempat tumbuh sekitar 700.000 tumbuh-tumbuhan, dan habitat 160 lebih spesies burung. Diharapkan akan menjadi percontohan pembangunan berwawasan lingkungan, salah satunya dengan pemasangan infrastruktur kabel listrik di bawah tanah, pembangunan tunnel sebagai salah satu sumber air bersih, dan jalanan yang seluruhnya menggunakan paving agar lebih mudah menyerap air.

Zakki menjelaskan, setelah resmi beroperasi KEK Kura Kura Bali akan dibuka secara bertahap kepada masyarakat umum. KEK Kura Kura Bali nantinya diharapkan dapat mendatangkan 1,2 juta wisatawan setiap tahunnya. Dengan potensi pemasukan US$31,8 miliar atau setara Rp487 triliun (asumsi kurs Rp15.328 per dolar AS). Sebagai destinasi pariwisata baru KEK Kura Kura Bali juga diperkirakan akan membuka sekitar 35.000 lapangan pekerjaan baru.

Zakki mengungkapkan sejumlah program konkret telah ditetapkan sebagai bentuk kontribusi Kura Kura Bali dengan masyarakat sekitar khususnya krama Desa Adat Serangan. Masyarakat Desa Serangan, ujarnya, akan tetap mendapat akses untuk melakukan persembahyangan di pura-pura yang ada di dalam kawasan Kura Kura Bali.

“Ada 8 pura di dalam kawasan Kura Kura Bali,” ungkapnya.

Sejauh ini sudah ada 17 program yang telah dijalankan oleh BTID di Desa Serangan, seperti penataan Pura Sakenan, menyerap tenaga kerja di Desa Serangan, hingga mendorong pembangunan Kampung Kuliner untuk 52 orang pelaku UMKM Desa Serangan.


Zakki menyebut Desa Serangan akan menjadi salah satu destinasi yang akan menarik wisatawan yang berkunjung di Kura Kura Bali. Zakki mengungkapkan Kementerian PPN/Bappenas telah menyusun 55 Rencana Aksi Pengembangan Desa Wisata Serangan.

“Pasti ada yang mau ikan di Desa Serangan, pasti ada yang mau homestay di Desa Serangan, pasti ada yang mau ke pura-pura di Desa Serangan. Pertanyaannya apakah Desa Serangan siap?” ujar Zakki.

Zakki menjelaskan, BTID akan mendukung program-program pengembangan Desa Wisata Serangan untuk menjadikan Desa Serangan setara dengan desa wisata terkenal lainnya di Bali seperti Desa Wisata Penglipuran di Kabupaten Bangli.

“Kalau Desa (Wisata) Penglipuran butuh 30 tahun untuk dibangun, kita coba barangkali bisa lebih cepat dari 30 tahun di Desa Serangan, syukur kalau bisa dalam 10 tahun,” kata Zakki.7cr78

Komentar