nusabali

Maria Londa Persiapan di Bali

Targetkan Pertahankan Dua Medali Emas PON

  • www.nusabali.com-maria-londa-persiapan-di-bali

Dia akan turun di lompat jauh dan lompat jangkit. Selain menargetkan mempertahankan dua medali emas, Maria diminta meningkatkan performa dan lompatannya.

JAKARTA, NusaBali
Atlet lompat jauh Indonesia asal Bali, Maria Natalia Londa mempersiapkan diri untuk berlaga di ajang pada PON 2024 Aceh-Sumatera Utara. 

Ya, asai Asian Games 2023 Hangzhou, China, yang berakhir Oktober lalu, Maria Londa dan semua atlet Pelatnas atletik dipulangkan dan latihan di daerahnya masing-masing. Maria Londa pun berlarih keras di Bali. Toh, usai Asian Games tidak ada lagi kejuaraan.

"Untuk agenda terdekat tidak ada, karena tahun ini sudah off session. Maria, saat ini posisi lagi latihan di Bali karena setelah Asian Games semua atlet Pelatnas dipulangkan dan latihan di daerah masing-masing," ujar Pelatih Maria, Made Sukariata, Kamis (21/12).

Menurut Sukariata, Maria latihan di Bali untuk persiapan PON 2024. Maria Londa turun di pesta olahraga antarprovinsi tersebut, karena sudah lolos limit pada Januari 2023. Maria pun menjalani latihan intensif. Pasalnya, Maria akan turun di dua nomor.

"Di PON, Maria turun di lompat jauh dan lompat jangkit," kata Sukariata yang juga suami Maria Londa. 

Di kejuaraan empat tahun sekali itu, Made Sukariata menargetkan Maria mempertahankan dua medali emas yang diraih Maria dalam PON 2021 Papua. Selain meraih emas PON, kata Sukariata, Maria juga akan meningkatkan lompatannya. 

"Untuk target lompatan, kami berusaha memperbaikinya. Mohon doanya dari masyarakat agar itu tercapai," kata Sukariata.

Sukariata optimistis Maria mampu meningkatkan lompatannya, karena rutin latihan. Tercatat lompatan Maria ketika PON 2021 Papua 6,26 meter di lompat jauh, sedangkan di lompat jangkit sebesar 13,60 meter. 

Maria sendiri sempat gagal raih medali pada final lompat jauh putri karena kontroversi di Asian Games 2023. Maria hanya finis ke-10 dengan mencatatkan lompatan terbaik 5,98 meter. Kegagalan tak lepas karena keputusan wasit yang kontroversial di lompatan ketiga. "Padahal di video yang saya lihat itu tidak fault sama sekali karena masih ada jarak, tapi yang mereka anulir untuk fault itu adalah kaki melayang saya," kata Maria Londa.

Sebelum berlaga di Asian Games, Maria Londa sempat menuntaskan jenjang pendidikan pascasarjana (S2) pada Program Magister Pendidikan Olahraga di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja.

"Saya tercatat sebagai mahasiswa angkatan 2020. Adapun penelitian saya berjudul Pengaruh Pelatihan Hop Sprint dan Step Up Terhadap Kecepatan dan Daya Ledak Otot Tungkai pada Siswa Ektrakurikuler Atletik SMAN 1 Kuta Utara," kata Maria Londa.

Selama perkuliahan, Maria mengaku harus memutar otak menyesuaikan antara jadwal latihan dan kuliah. Perkuliahannya juga sempat diwarnai cerita ingin menyerah karena tanggungjawab sebagai atlet Pelatnas. Namun dukungan besar dari keluarga, sahabat, dan dosen di Pascasarjana Undiksha membuat semangatnya bangkit untuk menyelesaikan studi. k22

Komentar