nusabali

Tim Provinsi Kaji Risiko Bencana di Tabanan

  • www.nusabali.com-tim-provinsi-kaji-risiko-bencana-di-tabanan

Kajian risiko sudah dilakukan di lima kecamatan untuk menghadapi potensi bencana alam. Mulai dari kesiapan sarana prasarana hingga bantuan yang diperlukan nantinya.

TABANAN, NusaBali
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali turun ke Tabanan melakukan kajian risiko bencana. Kegiatan tersebut dilakukan untuk menghadapi risiko bencana hidrometeorologi atau yang disebabkan hujan deras.

Kajian tersebut dilakukan dengan turun ke masing-masing kecamatan. Bahkan kegiatan tersebut telah dilakukan sejak Kamis (7/12) lalu. Sehingga sudah ada lima kecamatan yang dikaji risiko bencananya kesiapan menghadapi hujan deras. 

Kepala BPBD Tabanan I Nyoman Sri Nadha Giri mengatakan tim telah turun sejak Kamis. Sudan ada lima kecamatan yang dikaji risiko bencananya. Diantaranya Baturiti, Selemadeg Barat, Selemadeg, dan Selemadeg Timur. "Hari ini (kemarin) Kecamatan Kerambitan," ujarnya, Jumat (8/12). 

Menurutnya kajian risiko ini penting dilakukan. Tujuannya untuk menghadapi potensi bencana tersebut. Mulai dari kesiapan sarana prasarana hingga bantuan yang diperlukan pada nantinya. "Intinya supaya lebih siap dalam penanganan ataupun pencegahan," katanya. 

Disebutkan Sri Nadha Giri, resiko terbesar di musim hujan kali ini untuk Kabupaten Tabanan didominasi oleh longsor. Namun, tidak menutup kemungkinan potensi bencana lainnya bisa saja terjadi. "Seperti banjir akibat luapan air sungai atau genangan hingga Tsunami. Termasuk Tsunami. Nanti akan dicek kesiapan alat pendeteksi dini yang ada di Pantai Kedungu. Nanti pas tim turun ke Kecamatan Kediri," tandasnya. 

Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan petakan tiga kecamatan rawan longsor. Yakni Kecamatan Penebel, Kecamatan Baturiti dan Kecamatan Pupuan. Seiring telah dipetakan, tiga wilayah ini masuk ke dalam Kajian Risiko Bencana (KRB). 

Tiga kecamatan dikategorikan rawan longsor karena setiap tahun dipastikan tercatat adanya longsor. Dan kondisi tersebut sering terjadi. Setiap tahun pasti ada saja (longsor) di tiga tempat itu. Karena itu ketiga masuk ke dalam KRB. Tiap kecamatan beda-beda potensi bencananya. 7des

Komentar