nusabali

Pengobatan Tradisional dan Pijat Refleksi untuk Nyeri Haid (2)

  • www.nusabali.com-pengobatan-tradisional-dan-pijat-refleksi-untuk-nyeri-haid-2

Nyeri haid adalah nyeri kram (tegang) pada daerah perut yang mulai terjadi pada 24 jam sebelum terjadinya perdarahan haid dan dapat bertahan selama 24-36 jam, meskipun beratnya hanya berlangsung selama 24 jam pertama. 

Kram tersebut terutama dirasakan di daerah perut bagian bawah tetapi dapat menjalar ke punggung atau permukaan dalam paha, yang terkadang menyebabkan penderita tidak berdaya dalam menahan nyerinya tersebut.

Gejala Klinis

Pada perempuan yang mengalami nyeri haid primer akan merasakan:
1. Nyeri pada perut yang timbul tidak lama sebelumnya atau bersamaan dengan awal haid, dapat berlangsung beberapa jam, 24 jam atau bahkan sampai beberapa hari.

2. Rasa nyeri kejang berjangkit-jangkit yang dirasakan di area perut bawah dan dapat menyebar ke pinggang dan paha.

3. Selain adanya rasa nyeri juga dapat terjadi rasa mual, muntah, sakit kepala, diare, iritabilitas, dan sebagainya.

Klasifikasi Nyeri Haid

Nyeri haid dibagi menjadi dua, yaitu: nyeri haid primer dan nyeri haid sekunder. Nyeri haid primer merupakan nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan alat-alat genital yang nyata. Nyeri haid primer terjadi dalam 6-12 bulan pertama segera setelah siklus ovulasi teratur ditentukan. Sedangkan nyeri haid sekunder merupakan nyeri haid yang berhubungan dengan kelainan anatomis yang jelas, kelainan anatomis ini kemungkinan adalah haid disertai infeksi, endometriosis, mioma, polip serviks, atau pemakaian AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim).

Penyebab Nyeri Haid

Banyak teori telah dikemukakan untuk menerangkan penyebab nyeri haid, tetapi patofisiologinya belum jelas dimengerti. Beberapa faktor yang mungkin berperan sebagai penyebab nyeri haid adalah:

1. Faktor kejiwaan. Pada remaja puteri yang secara emosional tidak stabil, apalagi jika mereka tidak mendapat penjelasan yang baik tentang proses haid, mudah timbul nyeri haid.

2. Faktor konstitusi. Faktor-faktor seperti anemia, penyakit menahun, dan sebagainya dapat mempengaruhi timbulnya nyeri haid.

3. Faktor obstruksi kanalis servikalis. Salah satu teori yang menerangkan terjadinya nyeri haid ialah stenosis kanalis servikalis. Pada wanita dengan uterus dalam hiperantefleksi mungkin dapat terjadi stenosis kanalis servikalis.

4. Faktor endokrin. Pada umumnya ada anggapan bahwa kejang yang terjadi pada nyeri haid disebabkan oleh kontraksi rahim yang berlebihan.

5. Faktor alergi. Teori ini dikemukakan setelah memperhatikan adanya asosiasi antara nyeri haid dengan urtikaria, migraine atau asma bronchiale. 

6. Faktor prostaglandin. Dalam penelitian ke depan, ternyata penyebab nyeri haid primer yang paling berperan adalah adanya peningkatan kadar prostaglandin. 7

Komentar