Dinkes Himpun Rumah Tangga Asuh di 55 Desa
Persiapkan Peluncuran Telur Nyamuk Wolbachia
SINGARAJA, NusaBali - Dinas Kesehatan bersama The World Mosquito Program (WMP) saat ini sedang menghimpun rumah tangga asuh penerima telur nyamuk wolbachia. Rumah tangga asuh ini dicari di 55 desa dengan kasus demam berdarah tinggi di Buleleng.
Proyek penyebaran telur wolbachia tersebut merupakan salah satu upaya menekan kasus demam berdarah yang diakibatkan nyamuk aedes aegypti. Kepala Dinas Kesehatan Buleleng dr Sucipto, saat dihubungi Selasa (7/11) kemarin, menerangkan rencananya telur-telur nyamuk wolbachia yang sudah dikembangbiakkan di laboratorium wilayah Denpasar segera akan didistribusikan. Namun sebelum disebar di masyarakat, memerlukan rumah tangga asuh.
Jelasnya, rumah tangga yang dipilih pada 55 desa di 9 kecamatan ini bertugas menjaga kapsul telur wolbachia di dalam ember dan memastikannya dapat berkembangbiak sampai menetas. “Rumah tangga asuh ini dipilih dengan selektif, agar bibitnya aman dan tingkat keberhasilan menetasnya juga sesuai harapan. Nanti dalam satu kapsul akan berisi 400 telur nyamuk dengan tingkat keberhasilan menetas 75-80 persen dengan waktu penetasan 7-14 hari,” ucap Sucipto.
Setelah dipilih, rumah tangga asuh juga diberikan edukasi terkait penyimpanan dan pengamanan telur wolbachia, sehingga bisa berhasil seperti yang sudah terjadi di Yogyakarta. Sementara itu, Kabupaten Buleleng sebelumnya terpilih menjadi daerah proyek penanganan demam berdarah menggunakan metode nyamuk Wolbachia. Karena kasus demam berdarah cukup tinggi setiap tahunnya.
Metode penanganan demam berdarah ini akan mengawinkan nyamuk aedes aegypti dengan nyamuk wolbachia. Nyamuk wolbachia ini dapat memberangus ekosistem nyamuk aedes aegypti. Nyamuk wolbachia betina kawin dengan pejantan aedes aegypti, maka jentik yang akan dihasilkan adalah nyamuk wolbachia. Sedangkan jika betina adalah nyamuk aedes aegypti bertemu dengan pejantan wolbachia, maka betina aedes aegypti menjadi mandul.7k23
Jelasnya, rumah tangga yang dipilih pada 55 desa di 9 kecamatan ini bertugas menjaga kapsul telur wolbachia di dalam ember dan memastikannya dapat berkembangbiak sampai menetas. “Rumah tangga asuh ini dipilih dengan selektif, agar bibitnya aman dan tingkat keberhasilan menetasnya juga sesuai harapan. Nanti dalam satu kapsul akan berisi 400 telur nyamuk dengan tingkat keberhasilan menetas 75-80 persen dengan waktu penetasan 7-14 hari,” ucap Sucipto.
Setelah dipilih, rumah tangga asuh juga diberikan edukasi terkait penyimpanan dan pengamanan telur wolbachia, sehingga bisa berhasil seperti yang sudah terjadi di Yogyakarta. Sementara itu, Kabupaten Buleleng sebelumnya terpilih menjadi daerah proyek penanganan demam berdarah menggunakan metode nyamuk Wolbachia. Karena kasus demam berdarah cukup tinggi setiap tahunnya.
Metode penanganan demam berdarah ini akan mengawinkan nyamuk aedes aegypti dengan nyamuk wolbachia. Nyamuk wolbachia ini dapat memberangus ekosistem nyamuk aedes aegypti. Nyamuk wolbachia betina kawin dengan pejantan aedes aegypti, maka jentik yang akan dihasilkan adalah nyamuk wolbachia. Sedangkan jika betina adalah nyamuk aedes aegypti bertemu dengan pejantan wolbachia, maka betina aedes aegypti menjadi mandul.7k23
Komentar