nusabali

Bali 'Kehilangan' Beras 6.762 Ton

Lahan Panen Berkurang

  • www.nusabali.com-bali-kehilangan-beras-6762-ton

DENPASAR, NusaBali - Bali 'kehilangan' 6.762.ton beras. Hal tersebut menyusul menurunnya luas lahan panen, sehingga hal itu juga berdampak pada berkurangnya produksi padi.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat berdasarkan Survei Kerangka Area (SKA) puncak panen padi tahun 2023 terjadi pada bulan Mei, seluas 14.280 hektare. Sedangkan puncak panen tahun 2022 terjadi pada bulan April seluas 18.310 hektare.

"Dengan kata lain, puncak panen pada Mei 2023 relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan puncak panen pada April 2022," jelas Ketua Tim Statistik Produksi BPS Provinsi Bali, Sapto Wintardi dalam pemaparan indikator-indikator stastistik BPS Bali, Rabu (1/11).

Realisasi panen padi sepanjang Januari-September 2023 sebesar 80.663 hektare. Atau mengalami penurunan sekitar 3.053 hektare (3,65 persen) dibandingkan dengan Januari-September 2022 yang mencapai 83.716 hektare. Sedangkan potensi luas panen padi pada Oktober-Desember 2023  diperkirakan 30.007 hektare.

Dengan demikian lanjutnya total luas panen padi tahun 2023 diperkirakan sebesar 110.670 hektare. Atau menurun sekitar 1.650 hektare(1,47 persen) dibandingkan luas panen padi tahun 2022 sebesar 112.321 hektare.

Sementara produksi padi di Provinsi Bali sepanjang Januari-September 2023 diperkirakan sebesar  482.029 ton gabah kering giling (GKG). Jumlah tersebut mengalami penurunan sekitar 18.129 ton GKG (3,62 persen) dibanding Januari-September 2022 sebesar 500.158 ton.

Sedangkan berdasarkan amatan fase tumbuh padi hasil Survei Kerangka Area (SKA) pada September 2023, potensi produksi padi sepanjang Oktober-Desember 2023 diperkirakan sebesar 186.583 ton .

"Dengan demikian total produksi padi tahun 2023 sebesar 668.612 ton . Atau mengalami penurunan sebanyak 11.989 ton (1,76 persen),"terang Sapto Wintardi.

Jika produksi padi dikonversikan menjadi beras, maka produksi sepanjang Januari-September 2023 setara dengan 271.843 ton beras. Dikatakan jumlah itu menurun 10.224 ton atau 3,62 persen. Sedangkan potensi produksi beras Oktober-Desember 2023, diperkirakan 105.224 ton.

"Sehingga total produksi beras pada tahun 2023 diperkirakan  sebesar 377.068 ton," ucap Sapto Wintardi.

Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 6.762 ton (1,76 persen) dibandingkan produksi beras pada tahun 2022 sebesar 383.829 ton.

Ditegaskan data luas panen dan produksi padi yang disampaikan bersifat sementara. Untuk rilis resminya akan disampaikan pada April 2024. BPS kata Sapto Wintardi merilis data luas panen dan produksi padi 2 kali dalam setahun, yakni pada bulan November dan April.k17.

Komentar