nusabali

Jangan Salah Kaprah, Pergantian Hari Menurut Tradisi Bali Bukan Tengah Malam

  • www.nusabali.com-jangan-salah-kaprah-pergantian-hari-menurut-tradisi-bali-bukan-tengah-malam

DENPASAR, NusaBali.com - Ketika waktu menunjukkan pukul 00.00, tanggal pada ponsel pintar sudah berganti jadi hari esok. Hal ini menjadi pemahaman umum dan modern. Akan tetapi, pergantian hari menurut tradisi Bali bukanlah tengah malam.

Untuk keperluan ritual, memahami tenggat pergantian hari sangat penting. Sebab, ritual atau yadnya di Bali berkaitan dengan ala-ayuning dewasa atau baik-buruk suatu waktu atau masa. Dan, tegak dari suatu ritual upacara atau hari raya.

Akademisi bidang astronomi tradisional Bali, Wariga, Drs Wayan Redi MAg menegaskan bahwa pergantian hari menurut tradisi Bali terjadi pada pukul 06.00 waktu setempat atau saat matahari terbit.

Kata akademisi dari Fakultas Brahma Widya UHN IGB Sugriwa Denpasar ini, pemahaman ini seharusnya sudah lumrah. Sebab, seperti diketahui secara luas, ngembak geni (sehari pasca Nyepi) itu dimulai pukul 06.00 waktu setempat.

Sebelum matahari terbit, masa itu masih dimiliki hari kemarin. Artinya, orang yang keluar sebelum matahari terbit sehari pasca Nyepi sama dengan melanggar Catur Brata Panyepian.

"Ini yang sering disalahpahami. Pergantian hari menurut tradisi Bali itu adalah pukul 06.00 (waktu setempat)," ujar Redi.

Selama ini, Redi melihat umat kerap kurang memahami hal ini. Pada akhirnya, usaha mereka mencari dewasa ayu (hari baik) menjadi sia-sia karena yadnya itu dilakukan tidak pada masanya.

Misalnya, mencari hari baik untuk perkawinan. Anggap saja dewasa ayu-nya itu saptawara Soma (hari Senin). Namun, upacaranya dilakukan pagi-pagi buta sebelum matahari terbit. Ini sama saja menggelar upacara perwakinan pada hari Minggu.

"Kalau begini (upacara digelar pagi-pagi buta) kan sama saja masih hari kemarinnya," imbuh Redi.

Padahal, kata Redi, hari Minggu bukan hari yang termasuk baik melakukan upacara pawiwahan (perkawinan). Selain itu, sifat-sifat yang di bawa hari Minggu masih mempengaruhi hari Senin sebelum matahari terbit.

Begitu pula dengan yadnya lainnya, terutama hari raya. Hari raya memiliki perhitungan pasti kapan hari itu datang berdasarkan perhitungan Wariga. Apabila persembahan hari raya dilakukan sebelum matahari terbit maka upacara yang digelar mendahului datangnya hari raya itu sendiri.

Untuk itu, berdasarkan pemahaman ini, upacara yang telah dicari hari baiknya dan hari raya yang telah memiliki perhitungan pasti sebaiknya dilakukan setelah pukul 06.00 setempat atau setelah matahari terbit. *rat

Komentar