nusabali

Badung Awasi Pemilahan Sampah Rumah Tangga

Dinas LHK Libatkan TNI, Polri dan Tim Penggerak PKK

  • www.nusabali.com-badung-awasi-pemilahan-sampah-rumah-tangga

Untuk tahap awal kegiatan ini menyasar tiga kecamatan yaitu Mengwi, Abiansemal dan Petang.

MANGUPURA, NusaBali
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kabupaten Badung secara resmi melaunching gerakan pemantauan pemilahan sampah dan pengolahan limbah rumah tangga, kolaborasi dengan TNI, Polri dan Tim Penggerak PKK tingkat desa/kelurahan, Kamis (26/10). Ini sebagai menggalakkan pemilahan sampah dari tingkat rumah tangga atau sumbernya.

Kadis LHK Badung I Wayan Puja, mengatakan launching gerakan pemantauan pemilahan sampah dan pengolahan limbah rumah tangga ini didasarkan pada pertimbangan bahwa timbunan sampah masih tercampur, sehingga sangat sulit untuk dikelola. Selama ini, kesulitan pengelolaan sampah yang tercampur diperburuk oleh metode penanganan ‘kumpul-angkut-buang’ dan persepsi masyarakat bahwa sampah yang dihasilkan sudah ada yang bertanggung jawab.

“Untuk mengubah mindset dan perilaku penghasil sampah agar mau bertanggung jawab, dibutuhkan kegiatan pemantauan secara langsung pengelolaan sampah ke rumah penduduk. Gerakan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah mulai dari rumah tangga atau di sumbernya,” kata Puja.

Untuk mendukung efektifitas kegiatan tersebut tersebut, pihaknya mengundang beberapa offtaker, di antaranya PT Waste for Change Alam Indonesia (Eco Bali Recycling), Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), PT Coca Cola Distribution Indonesia, Surabaya dan Yayasan Bali Wastu Lestari. “Kegiatan pemantauan ini akan dilaksanakan selama 60 hari dan berakhir Desember 2023,” ucap Puja.

Untuk tahap awal, lanjutnya, kegiatan ini menyasar tiga kecamatan yaitu Mengwi, Abiansemal dan Petang dengan penghasil sampah 335,3 ton per hari. Berdasarkan hasil kajian, komposisi sampah adalah 65 persen organik, 15 persen anorganik. Bila sampah organik mampu ditangani di rumah tangga, maka akan terjadi pengurangan sampah yang masuk ke ruang publik di tiga wilayah tersebut sebesar 217,94 ton per hari. “Sehingga yang perlu ditangani hanya 117,36 ton per hari. Dari 117,36 ton tersebut yang merupakan residu sebanyak 30 persen atau 35,2 ton per hari. Jadi sisanya sebesar 82,16 ton per hari memiliki nilai ekonomis,” jelasnya.

Sementara itu Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa menyampaikan berbagai upaya dilakukan dalam rangka Badung bisa mandiri mengolah sampah, mulai dari menyiapkan infrastruktur pengelolaan sampah di masing-masing desa/kelurahan dalam bentuk TPS3R dan membangun TPST di tingkat kabupaten. Namun belum mampu menyelesaikan pengolahan sampah yang volumenya mencapai 534,8 ton per hari hingga menjadi zero waste.

“Sampah yang masih tercampur juga berdampak pada kerusakan sarana prasarana yang ada, karena karakteristik sampah sangat beragam sehingga sampah tersebut perlu dipilih sejak dari sumbernya,” ucapnya.

Untuk itu, lanjut Adi Arnawa, kegiatan pemantauan pemilahan sampah berbasis sumber merupakan kunci keberhasilan bagi upaya pengelolaan sampah yang dapat menghasilkan manfaat ekonomi ‘sampah menjadi berkah’ dan mewujudkan pengelolaan sampah zero waste. Menurutnya, kegiatan ini sangat penting dilaksanakan karena bermanfaat untuk mengurangi polusi udara, air dan tanah, menurunkan pencemaran lingkungan, mengurangi pemanasan global, menambah cadangan air tanah, yang nantinya dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Kami menyambut baik terlaksananya kegiatan ini, kami yakin kolaborasi TNI, Polri dan PKK mampu melakukan pembinaan dan penyadaran masyarakat untuk memilah sampahnya, sehingga optimis masalah sampah tertangani,” kata Adi Arnawa. 7 ind

Komentar