Hojlund Tumpuan Raih Kemenangan Perdana

Selain kebobolan tujuh gol, terbanyak kedua di antara klub mana pun musim ini, MU menderita kekalahan di tangan Bayern Munchen dan Galatasaray.  Karena itu, bagaimana MU menghadapi FC Copenhagen pada matchday 3 Liga Champions?

Copenhagen punya tren buruk tiap kali bersua tim Inggris di kompetisi Eropa. Dari 11 laga, wakil Denmark itu baru menang sekali. Menariknya, satu-satunya kemenangan Copenhagen adalah saat bersua MU pada fase grup Liga Champions 2009/2010.

Menjamu Copenhagen, MU tampaknya tetap mengandalkan striker bernaluri pencetak gol tinggi dalam diri Rasmus Hojlund. Namun hingga kini kontribusi gol Hojlund belum maksimal karena dia kurang disupport rekan-rekannya.

Hojlund direkrut pada musim panas 2023 ini untuk menjadi solusi di lini serang MU. Dia dianggap sebagai striker yang tepat untuk mengisi lini serang Setan Merah di bawah bimbingan Erik ten Hag.

Sejauh ini, performa Hojlund pun cukup memuaskan. Dia rajin berkontribusi mencetak gol di laga-laga Liga Champions, tepatnya dengan tiga gol dari dua laga. Meski demikian, Hojlund belum satu pun mencetak gol di Premier League. Dia sudah enam kali bermain, lima di antaranya sebagai starter, tapi belum bikin gol.

Kasus Hojlund ini juga diperhatikan Ruud Gullit, eks bintang Timnas Belanda. Dia menilai Hojlund punya kualitas, tapi tidak bisa bermain maksimal.

Gullit mengamati, para pemain MU saat ini terlalu egois dan  mementingkan diri sendiri. Jadi, Hojlund tidak cukup diladeni dengan bola-bola matang. Menurutnya, terlalu banyak pemain MU yang bernafsu mencetak gol sendiri.

"Mereka tidak banyak mencari dia [Hojlund]. Padahal dia di area bagus yang bisa terlihat jelas,"kata Gullit.

Kondisi inilah yang disayangkan Gullit. Striker seperti Hojlund seharusnya disupport maksimal. Nantinya, gol-gol Hojlund justru akan membantu mengangkat mentalitas tim secara utuh.*