nusabali

Pasikian Yowana Badung Gelar Lomba Penjor dan Gebogan

  • www.nusabali.com-pasikian-yowana-badung-gelar-lomba-penjor-dan-gebogan

MANGUPURA, NusaBali - Pasikian Yowana Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Badung berpartisipasi memeriahkan HUT Ke-14 Mangupura, Ibukota Kabupaten Badung dengan menggelar parade gebogan dan penjor ‘Bebadungan’ di Kawasan Puspem Badung, Jumat (20/10). Sebanyak 122 peserta dari 122 desa adat se-Badung ikut serta dalam kegiatan ini.

Pantauan NusaBali, untuk lomba penjor telah dipasang sehari sebelumnya sebelum penilaian dilakukan Jumat kemarin. Penjor dipasang di beberapa titik seperti di sepanjang jalan setelah memasuki pintu masuk Puspem Badung, di pinggir lapangan upacara Puspem Badung, serta di depan Kantor Bupati Badung menuju Pura Lingga Bhuwana. Beragam kreativitas dan corak penjor Bebadungan mewarnai areal Puspem Badung pada HUT tahun ini.

Sementara pada Jumat sore harinya, diselenggarakan parade gebogan setelah selesai dinilai. Para perempuan Badung terlihat anggun dalam balutan kebaya putih sambil nyunggi (menjunjung) gebogan. Mereka berjalan dengan berbaris rapi dari arah parkir timur Puspem Badung menuju Pura Lingga Bhuwana melewati depan Kantor Bupati Badung. Kegiatan disaksikan oleh Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa berserta Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kepolisian, TNI, serta Bendesa Adat yang ada di Badung.

Foto: Parade gebogan serangkaian HUT ke-14 Mangupura di Puspem Badung. -YUDA

Manggala Pasikian Yowana MDA Kabupaten Badung Prayoga Mahardika Putra, mengatakan lomba penjor dan gebogan untuk pertama kalinya ini merupakan bentuk generasi muda dalam berpartisipasi memeriahkan HUT ke-14 Mangupura. Apalagi kata dia, Pemkab Badung memberikan dukungan kepada pemudanya berupa hibah dana kreativitas yang tentu harus diimplementasikan dengan karya-karya kreatif.

“Kami dari Pasikian Yowana Badung membawahi sebanyak 594 Sekaa Teruna. Dalam HUT Mangupura tahun ini, kami memilih lomba penjor dan gebogan, sebab kalau lomba ogoh-ogoh itu kan sudah pasti setiap tahunnya. Nah, kami memilih kreativitas yang lain, yakni lomba penjor untuk yang laki-laki dan lomba gebogan untuk yang perempuan. Mereka mewakili 122 desa adat yang ada di Badung,” ujarnya ditemui usai parade.

Prayoga mengatakan, tema ‘Bebadungan’ yang diangkat dalam lomba ini merupakan pemikiran dari Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta yang berkeinginan agar karya berkarakter Badung yang ditonjolkan. “Bapak Bupati membuat konsep bahwa Badung punya karakter tersendiri, baik dari penjornya maupun gebogannya. Sedangkan untuk tim jurinya kita mengambil dari independen, dari luar Badung,” ujarnya sembari menyebut lomba penjor dan gebogan ini sepenuhnya menggunakan dana hibah kreativitas dari Pemkab Badung sekitar Rp 500 juta.

Sementara itu, Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa memberikan apresiasi setinggi-tingginya dan menyambut baik kegiatan ini. “Saat para yowana berinisiatif untuk melaksakan kegiatan ini, Bapak Bupati langsung menyetujui. Karena bagaimanapun juga Badung dengan sumber pendapatan dari pariwisata tidak boleh lupa untuk melestarikan seni budaya, sehingga yang menjadi daya tarik tourism ini akan tetap terjaga,” ujarnya.

Namun birokrat asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan ini berpesan agar pelaksanaan lomba seperti ini agar tidak berjalan parsial, melainkan ke depan bisa dirancang menjadi bagian festival budaya. “Saya sudah sampaikan kepada Kadis Kebudayaan untuk segera berkoordinasi Listibiya dan yang terkait untuk bagaimana merumuskan kegiatan festival ke depan agar menjadi lebih kompleks festival budayanya,” ucap Adi Arnawa. 7 ind

Komentar