SCM World Water Forum di Bali Hasilkan 150 Tematik Pengelolaan Air
MANGUPURA, NusaBali.com - Para pemangku kepentingan dari 73 negara menghasilkan 150 tematik terkait pengelolaan air secara kolektif setelah berkumpul selama dua hari dalam agenda Stakeholders Consultation Meeting (SCM) menyongsong World Water Forum 2024 di Jimbaran, pada 11-12 Oktober 2023.
Wakil Presiden Dewan Air Dunia (WWC), Eric Tardieu mengatakan dalam dua hari pelaksanaan meeting bersama pemangku kepentingan tersebut pihaknya telah banyak bekerja keras, bahkan bekerja secara kolektif dalam hal untuk membuat sebuah keberhasilan dan kebermanfaatan di World Water Forum (WWF) ke-10 pada bulan Mei 2024 mendatang.
“Kita butuh berkumpul di sini untuk menyampaikan pesan kuat khususnya hari ini (Jumat) sudah diapresisi oleh seluruh para peserta dalam pesan visi politik dari kolega kita dari Indonesi di WWF 2024 nanti. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada kolega saya dari Indonesia,” ucap Eric saat konferensi pers di InterContinental Bali Resort Jimbaran, Jumat (12/10/2023) malam.
Eric berharap, forum tersebut nantinya bisa menghasilkan sebuah solusi konkrit yang akan sangat bermanfaat untuk pengelolaan sumberdaya air di seluruh dunia. Lebih lanjut ia jelaskan bahwa pihaknya sudah berdiskusi dalam satu pilar proses regional yang akan mengatasi permasalahan air di Amerika, Asia Pasifik, Afrika dan Mediterania. Sedangkan dalam proses tematik siapa pun dari seluruh dunia, terang dia bisa berpasrtisipasi.
“Kita sudah banyak berdiskusi mendapatkan kontribusi dan kita sudah mendapatkan 150 dari tematik yang sudah kita bahas di sini. Kita punya fungsi yang sangat kuat juga kita membawa masalah regional, upaya ini terus kita lakukan agar mendapatkan agenda saat WWF tahun depan. Saya sangat yakin pada tahap proses ini, karena saya sudah melihat komitmen dari tuan rumah Indonesia, saya yakin tahun depan kita akan sukses,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Sekretariat Panitia Penyelenggara Nasional sekaligus Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah menjelaskan pada Stakeholders Consultation Meeting kedua, jumlah peserta dari internasional meningkat satu setengah kali lipat peserta dari sebelumnya. Sehingga ia mengakui bahwa Stakeholders Consultation Meeting ini adalah yang terbesar sepanjang penyelenggaran WWF.
Oleh karena itu, banyak proses yang dilakukan oleh pemangku kepentingan yang hadir seperti melakukan diskusi, dialog, dan juga politik. Pada gelaran WWF nanti pada bulan Mei 2024 mendatang, ungkap Zainal akan ada pembahasan tema spesifik regional dan kemudian pembicaraan soal political process.
“Tetapi di dalam pengelolaan sumber daya air bahwa kebijakan atau solusi itu diambil dari proses politik. Akhirnya ini nanti akan dikonsolidasikan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, bahwa Stakeholders Consultation Meeting kedua adalah bagian dari proses panjang WWF 2024. Saat ini seluruh stakeholder yang hadir membahas topik konsern yang disampaikan. Aksi berikutnya, terang Zainal masing-masing wilayah akan membuat kesimpulan dan berdiskusi topik apa yang nanti akan dibawa saat WWF 2024.
“Sekarang ini bukan final, kita sedang mencari dan memastikan bahwa seluruh hal-hal baik, pengalaman baik dari seluruh negara akan kita konsolidasikan. Draf ini nantinya akan disampaikan untuk dieksplor nantinya,” tutup dia. *ris
“Kita butuh berkumpul di sini untuk menyampaikan pesan kuat khususnya hari ini (Jumat) sudah diapresisi oleh seluruh para peserta dalam pesan visi politik dari kolega kita dari Indonesi di WWF 2024 nanti. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada kolega saya dari Indonesia,” ucap Eric saat konferensi pers di InterContinental Bali Resort Jimbaran, Jumat (12/10/2023) malam.
Eric berharap, forum tersebut nantinya bisa menghasilkan sebuah solusi konkrit yang akan sangat bermanfaat untuk pengelolaan sumberdaya air di seluruh dunia. Lebih lanjut ia jelaskan bahwa pihaknya sudah berdiskusi dalam satu pilar proses regional yang akan mengatasi permasalahan air di Amerika, Asia Pasifik, Afrika dan Mediterania. Sedangkan dalam proses tematik siapa pun dari seluruh dunia, terang dia bisa berpasrtisipasi.
“Kita sudah banyak berdiskusi mendapatkan kontribusi dan kita sudah mendapatkan 150 dari tematik yang sudah kita bahas di sini. Kita punya fungsi yang sangat kuat juga kita membawa masalah regional, upaya ini terus kita lakukan agar mendapatkan agenda saat WWF tahun depan. Saya sangat yakin pada tahap proses ini, karena saya sudah melihat komitmen dari tuan rumah Indonesia, saya yakin tahun depan kita akan sukses,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Sekretariat Panitia Penyelenggara Nasional sekaligus Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah menjelaskan pada Stakeholders Consultation Meeting kedua, jumlah peserta dari internasional meningkat satu setengah kali lipat peserta dari sebelumnya. Sehingga ia mengakui bahwa Stakeholders Consultation Meeting ini adalah yang terbesar sepanjang penyelenggaran WWF.
Oleh karena itu, banyak proses yang dilakukan oleh pemangku kepentingan yang hadir seperti melakukan diskusi, dialog, dan juga politik. Pada gelaran WWF nanti pada bulan Mei 2024 mendatang, ungkap Zainal akan ada pembahasan tema spesifik regional dan kemudian pembicaraan soal political process.
“Tetapi di dalam pengelolaan sumber daya air bahwa kebijakan atau solusi itu diambil dari proses politik. Akhirnya ini nanti akan dikonsolidasikan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, bahwa Stakeholders Consultation Meeting kedua adalah bagian dari proses panjang WWF 2024. Saat ini seluruh stakeholder yang hadir membahas topik konsern yang disampaikan. Aksi berikutnya, terang Zainal masing-masing wilayah akan membuat kesimpulan dan berdiskusi topik apa yang nanti akan dibawa saat WWF 2024.
“Sekarang ini bukan final, kita sedang mencari dan memastikan bahwa seluruh hal-hal baik, pengalaman baik dari seluruh negara akan kita konsolidasikan. Draf ini nantinya akan disampaikan untuk dieksplor nantinya,” tutup dia. *ris
Komentar