Vaksinasi Rabies di Jembrana Capai 66,63%

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) pada Distanpangan Jembrana drh I Wayan Widarsa, Senin (9/10), mengatakan, gerakan vaksinasi rabies terus dimaksimalkan. Selain menyasar desa zona merah rabies, juga dilakukan vaksinasi ke desa yang belum ada kasus.

 

"Terus kami jadwalkan. Termasuk kita atur dengan jadwal kegiatan vaksinasi PMK (penyakit mulut dan kuku). Dari tim kecamatan rutin turun ke lapangan," ujarnya. 

Selain vaksinasi, Distanpangan Jembrana juga melakukan kontrol populasi dengan sterilisasi atau pemandulan HPR. Di tahun 2023 ini, tercatat ada 113 ekor anjing dan 59 ekor yang disterilisasi. "Kami juga lakukan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) kepada masyarakat hingga sekolah-sekolah. Dalam rangka World Rabies Day (Hari Rabies Sedunia) hari Sabtu (7/10) pekan lalu, kami adakan vaksinasi HPR dan KIE di Desa Tukadaya," ujar Widarsa. 

Sementara terkait jumlah kasus rabies di Jembrana tahun 2023 ini, tercatat sebanyak 64 ekor. Masing-masing di Kecamatan Melaya 11 kasus, Kecamatan Negara 14 kasus, Kecamatan Jembrana 10 kasus, Kecamatan Mendoyo 20 kasus, dan Kecamatan Pekutatan 9 kasus. Jumlah kasus tahun ini pun sudah dibandingkan tahun 2022 lalu yang sempat menembus 201 kasus.

Meski kasus menurun, Widarsa mengimbau kepada masyarakat untuk berperan aktif dalam pencegahan rabies. Salah satunya dengan memastikan vaksinasi terhadap anjing maupun kucing peliharaan. "Vaksinasi rabies sangat penting untuk mencegah penyebaran rabies. Kalau sebagian besar HPR sudah rutin divaksin, kita yakin kasus rabies akan semakin menurun," ujar Widarsa. 7ode