Sepak Takraw Kawinkan Perak

Hasil itu menambah perolehan medali Kontingen Indonesia dari cabang sepak takraw dengan dua perak dan satu perunggu.

Tim putri kalah 1-2 dari Vietnam dan tim putra kalah dari Myanmar, dalam laga final di Jinhua Sports Centre Gymnasium, Jinhua, Rabu (4/10). Tim putri Indonesia diperkuat Leni, Lena, Dita Pratiwi, Fujy Lestari, Florensia Cristy, dan Kusnelia itu memenangi set pertama 21-18, sebelum kemudian Vietnam memenangi set kedua dan ketiga 21-18 dan 21-14.

“Di putri, pada saat set ketiga poin kita sama, atlet kita Kusnelia cedera. Padahal, dia itu jadi tembok kita di belakang yang melakukan service dan bertahan. Saat dia keluar, kekuatan kita makin berkurang,” kata Ramli,  pelatih timnas sepak takraw, dalam rilis Rabu.

Sedangkan tim sepak takraw quadrant putra menyumbangkan medali perak Asian Games 2022, setelah kalah 0-2 dari Myanmar dalam final juga di Jinhua Sports Centre Gymnasium, Jinhua, Rabu.  Myanmar sukses memenangi laga dengan keunggulan 21-13 dan 24-22.

Medali perak dari nomor quadrant putra yang diperkuat Dikapriyadi, Muhammad Hardiansyah Muliang, Saiful Rijal, Muhammad Hafidz, Rusdi dan Abdul Halim Radjiu. Mereka kalah dari wakil Myanmar di partai final dengan skor akhir 13-21, 22-24.

“Putra lawan Myanmar di final. Di babak penyisihan kita menang atas Myanmar 2-0, tapi di final mereka lebih beruntung. Anak-anak tampil lebih terbebani dibanding Myanmar yang lebih lepas mainnya di final,” kata Ramli.

Sedangkan medali perunggu dari tim beregu putri usai kalah dari Korea Selatan 0-2 di semifinal. 

“Sebenarnya target kita medali emas, namun faktor keberuntungan tidak berpihak ke kita. Pastinya anak-anak sudah berjuang luar biasa. Apalagi tim putri kita berhasil masuk final. Ini pertama kali tim putri tembus ke final Asian Games setelah hampir tidak diberangkatkan," papar Ramli.

Prestasi terbaik tim sepak takraw putra Indonesia di Asian Games adalah meraih medali emas di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang di nomor quadrant. Untuk tim putri adalah meraih perunggu di nomor beregu saat tampil di Incheon 2014, quadrant (Asian Games 2018), tim regu (Asian Games 2010 dan 2014).

“Sebagai evaluasi, saya lihat mental tanding anak-anak memang masih kurang karena lawan-lawan kita ini sudah mengikuti banyak kompetisi, sedangkan kita mau ikut kejuaraan saja masih susah. Tapi mereka bisa memperlihatkan kemampuan terbaik mereka,” kata Ramli. k22