Picu Antrean Kendaraan 1 Km

Tiang beton berbentuk bulat (spun pole) panjang 12 meter yang roboh ke arah selatan, bersandar di dahan pohon sehingga tidak sampai menyentuh tanah. Meski demikian kendaraan, seperti truk-truk angkut material galian C, sulit melintas. Apalagi kabel MTVIC (medium voltage twisted insulated cable) atau kabel pengantar listrik tegangan menengah turut bergelayutan menyulitkan lalu-lalang.

Manager PT PLN ULP (Perusahaan  Terbatas Perusahaan Listrik Negara Unit Layanan Pelanggan) Karangasem I Nyoman Martin Kurniawan terjun langsung mengkoordinasikan petugas lapangan. Dia mendatangkan dua alat berat untuk menyangga tiang beton kemudian menancapkan dua tiang beton panjang sekitar 12 meter tersebut.

Petugas PT PLN ULP Karangasem terlebih dahulu memperbaiki pondasi tiang beton, selanjutnya mengangkat tiang beton gunakan alat berat, lalu menancapkan di lubang yang telah tersedia. "Ini pondasi tiang betonnya yang longsor, menyebabkan kedua tiang beton roboh," jelas Martin.

Dia membantah, akibat beban berat, kabel MVTIC bertegangan rendah, menyebabkan dua tiang itu roboh. "Bukan, itu sudah standar, maksimal jarak di kedua tiang beton panjang kabel terbentang 50 meter untuk menyangka kabel MVTIC ," jelasnya.

Syukurnya, kata dia, jaringan ini menggunakan kabel MVTIC yang terbungkus sehingga aliran listrik aman. Selama perbaikan tiang beton, aliran listrik tetap mengalir atau tidak ada pemutusan.

Dari kejadian itu tidak ada kerugian. Bukan saja kabel MVTIC yang roboh, tiang telepon beserta kabelnya turut roboh, tetapi perbaikannya jadi satu paket.

Hadir di lapangan membantu mengatur arus lalulintas, anggota Babinsa (Bintara Pembina Desa) Desa Muncan, Sertu I Gede Madia dan anggota Polsek Selat Aipda Krisna.7k16