nusabali

Harga Beras di Atas HET

  • www.nusabali.com-harga-beras-di-atas-het

JAKARTA, NusaBali - Harga beras secara rata-rata nasional belum turun. Hari ini harga beras jenis medium masih di level Rp 13.000 per kilogram (kg). Berdasarkan data Panel Harga Pangan milik Badan Pangan Nasional, Senin (26/9), rata- rata harga beras naik 0,15% menjadi Rp 13.150 per kg. Angka ini naik dari Senin pekan lalu Rp 12.930/kg

Harga beras jenis premium juga masih terus mengalami kenaikan hampir Rp 15.000/kg. Siang kemarin harga beras premium di angka Rp 14.760/kg naik dari harga pekan lalu Rp 14.570/kg.

Jika melihat harga beras medium di DKI Jakarta rata-rata di angka Rp 12.590/kg. Sedangkan harga beras premium Rp 14.490/kg.

Angka itu jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditentukan dalam Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 7 Tahun 2023 tentang Harga Eceran Tertinggi Beras yakni untuk zona 1 beras medium Rp 10.900 per kg dan zona 2 Rp 11.800 per kg.

Sementara catatan harga beras medium (IR III 64) di Pasar Induk Beras Cipinang, berangsur mengalami penurunan. Seperti Senin kemarin beras medium di pasar induk itu Rp 11.657/kg, turun cukup jauh dari harga pekan lalu Rp 12.280/kg.

Kemudian berdasarkan data Informasi Pangan Jakarta, harga beras medium telah mengalami penurunan Rp 225 menjadi Rp 11.932/kg.

Sebelumnya, Badan Pangan Nasional mengatakan masih tingginya harga beras saat ini karena harga gabah kering panen (GKP) di petani tengah naik di angka Rp 7.000/kg. Sedangkan harga gabah kering giling (GKG) di penggilingan sudah di angka Rp 8.000-8.200/kg.

"Sehingga beras di tingkat penggilingan berkisar Rp 12.500/kg, jadi harga beras di konsumen di atas HET disebabkan oleh harga gabah yang sudah tinggi," kata Deputi I Bidang Ketersediaan Dan Stabilisasi Pangan, I Gusti Ketut Astawa seperti dilansir detikcom, Sabtu (23/9).

Ketut Astawa menerangkan, petani tengah menikmati penghasilan yang baik dari kenaikan harga gabah. "Artinya para petani kita menikmati penghasilan yang relatif baik," lanjutnya.

Meski begitu, pemerintah tetap berperan untuk melakukan stabilisasi harga dan pasokan. Upaya yang dilakukan pemerintah untuk intervensi harga beras di antaranya, pertama menyalurkan bantuan beras 10 kg per bulan kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) selama tiga bulan, dari September, Oktober, dan November.

"Kedua, pelaksanaan SPHP dengan menggunakan cadangan beras pemerintah dengan harga sesuai HET. Ketiga, pelaksanaan gerakan pangan murah secara masif di seluruh pemerintah daerah," terang dia. 7

Komentar