nusabali

Lima Incumbent Tumbang di Pilkel Serentak Buleleng

Pj Bupati Lihadnyana Minta Hormati Hasil Demokrasi

  • www.nusabali.com-lima-incumbent-tumbang-di-pilkel-serentak-buleleng

SINGARAJA, NusaBali - Lima dari delapan incumbent pada Pemilihan (Pilkel) serentak 11 desa di 7 kecamatan di Buleleng rontok usai pemungutan dan penghitungan suara, Minggu (24/9).

Mereka harus legowo menyerahkan kepemimpinan desa kepada calon pendatang baru (new comer) yang meraih suara tertinggi. Perbekel anyar di 11 desa penyelenggara Pilkel serentak selain dilanjutkan oleh 3 orang incumbent yang menang pemilihan, juga diisi oleh 8 new comer yang berasal dari aparat desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Bendesa dan masyarakat umum. 

Kelima incumbent terpaksa mengakhiri perjuangannya membangun desa, yakni Perbekel Banyupoh Ketut Suaksana yang disalip suaranya oleh Putu Sukerata mantan Perbekel sebelumnya. Kemudian Perbekel Pangkung Paruk Ketut Sudarsana dikalahkan oleh Kaur Keuangannya Ni Nyoman Sekarini, Perbekel Sepang Kelod Ketut Ngurah tumbang dari gempuran calon head to head-nya I Made Suarja. 

Foto: Pemantauan Pilkel Serentak 11 desa di 7 kecamatan wilayah Buleleng oleh Pj Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana bersama unsur Forkopimda Buleleng di Desa Sangsit, Sawan, Buleleng, Minggu (24/9) pagi. -LILIK SURYA ARIANI

Sedangkan Perbekel Dencarik Ketut Kertawati kalah suara dari Bendesa Adat Dencarik I Putu Riasa dan Perbekel Tukadmungga I Putu Madia juga ambruk dari persaingan dengan Kaur Perencanaan Made Surya Darmawan. Sedangkan 3 desa penyelenggara Pilkel dipimpin oleh Perbekel anyar. Ketiganya yakni Desa Sidetapa terpilih I Made Sutama anggota BPD, Desa Sembiran dimenangkan oleh I Ketut Gede Dony Widhi Ariawan dan Desa Tukad Sumaga disegarkan dengan Perbekel perempuan  Anak Agung Sriwati. Sisa 3 desa lainnya masih dipimpin oleh incumbent. Perbekel Musi, Nyoman Arya Swabawa, Perbekel Sangsit Putu Arya Suyasa dan Perbekel Bondalem Gede Arya Odhiantara. 

Penjabat (Pj) Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana saat memantau Pilkel Serentak bersama unsur Forkopimda Buleleng menegaskan masyarakat memiliki hak suara yang mutlak untuk menentukan pilihannya. Hal itu pun harus dihormati dalam pesta demokrasi desa. Kondusivitas Buleleng yang sudah terjaga dengan baik selama ini, diharapkannya tidak ternodai oleh hal-hal yang mencoreng demokrasi. Lihadnyana pun berharap situasi kondusif ini terus terjaga. Terlebih saat ini sudah memasuki tahapan Pemilu 2024 dan menyusul Pilkada 2024.

“Mari kita bersama-sama berkomitmen untuk menjaga ketertiban, stabilitas desa jangan sampai terganggu karena Pilkel justru ada hubungan menjadi tidak harmonis di masyarakat. Apapun hasilnya itu pilihan masyarakat yang harus dihormati,” terang Lihadnyana. Pejabat asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini menekankan yang masih menjadi kendala dan PR bersama, yakni meningkatkan partisipasi pemilih. Dia menyebut Buleleng dengan jumlah penduduk terbanyak di Bali selama perhelatan politik partisipasinya belum maksimal. Hal tersebut karena hampir separuh penduduk Buleleng merantau di luar kabupaten dan luar pulau. 


“Hari ini dilaksanakan pada hari Minggu, tentu ini mempertimbangkan yang merantau bisa pulang kampung untuk menggunakan hak pilihnya. Tetapi kita juga harus memaklumi mereka yang kerja di Denpasar butuh biaya untuk pulang. Tentu ini harus dipikirkan solusinya ke depan,” tegas Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Provinsi Bali ini. Data Dinas Pemajuan Masyarakat dan Desa (PMD) untuk pelaksanaan Pilkel Serentak di 11 desa, rata-rata partisipasi pemilihnya sebesar 70 persen. Dari 56.578 orang yang tercatat di Daftar Pemilih Tetap (DPT), hanya 35.328 jiwa yang datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk memilih. 

Sementara itu dalam pelaksanaan Pilkel Serentak dikawal penuh oleh Polres Buleleng dan Kodim 1609/Buleleng. Kapolres Buleleng AKBP I Made Dhanuardana menyebut menerjunkan 120 orang personel untuk mengawal 123 TPS di 11 desa. Dia menyebut dari pemetaan potensi rawan di 11 desa pelaksana Pilkel Serentak semuanya masih dalam zona aman. “Masing-masing TPS kami tempatkan personel bekerja sama dengan TNI, Satpol PP dan Pecalang. Tidak ada kerawanan dan sudah aman semua, kita sudah antisipasi dari awal kita kawal penuh sampai selesai pencoblosan,” kata AKBP Dhanuardana.  k23

Komentar