nusabali

Menyinari Masa Depan: Kisah Inspiratif Komang Anik Sugiani bagi Pendidikan Anak-Anak Pedesaan

  • www.nusabali.com-menyinari-masa-depan-kisah-inspiratif-komang-anik-sugiani-bagi-pendidikan-anak-anak-pedesaan
  • www.nusabali.com-menyinari-masa-depan-kisah-inspiratif-komang-anik-sugiani-bagi-pendidikan-anak-anak-pedesaan

SINGARAJA, NusaBali.com - Ketika matahari terbit di kawasan Desa Mengening, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali, seorang wanita muda bersemangat bersiap untuk memulai hari yang penuh makna.

Komang Anik Sugiani, penerima penghargaan ‘SATU Indonesia Awards 2019’ tingkat Provinsi, adalah sosok yang dikenal sebagai agent of change program Pembelajaran Gratis untuk Anak Pedesaan.

Anik, sapaan akrabnya, lahir pada 3 Maret 1990 di Tajun, Buleleng, Bali. Ia adalah satu-satunya orang di desanya yang memiliki gelar doktor.

Ia memulai perjalanan pendidikannya di Universitas Pendidikan Ganesha, meraih gelar Sarjana pada tahun 2012 dalam bidang Teknologi Pendidikan, lalu melanjutkan untuk meraih gelar Magister pada tahun 2014 di bidang yang sama. 

Tidak berhenti di situ, ia pun meraih gelar Doktor pada tahun 2019 dalam bidang Teknologi Pembelajaran dari Universitas Negeri Malang.

"Di sinilah (Desa Mengening) saya satu-satunya yang memiliki gelar S3. Saya merasa terdorong untuk menciptakan wadah pendidikan yang memungkinkan anak-anak di daerah ini mendapatkan pendidikan berkualitas," ungkap Anik, Senin (11/9/2023).

Anik memantapkan diri sebagai agen perubahan sejak tahun 2016. Saat itu, ia melihat banyak anak-anak di desanya yang putus sekolah karena tidak mampu membayar biaya pendidikan.

Anik tergerak menciptakan wadah pendidikan yang dikenal dengan sebutan ‘Taman Pintar’ untuk memberikan akses pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak pedesaan. 

“Kebahagiaan yang didapatkan dari membantu orang lain tidak dapat digantikan oleh materi apapun,” kata Anik lirih.

Awalnya, program ini hanya berupa komunitas kecil. Namun, seiring berjalannya waktu, program ini berkembang menjadi Yayasan Project Jyoti Bali (YPJB).

YPJB menawarkan pembelajaran gratis kepada anak-anak pedesaan sebagai imbalan atas sampah yang dikumpulkan. Ini tidak hanya memberikan pengetahuan kepada anak-anak, tetapi juga melatih mereka untuk peduli terhadap lingkungan sejak usia dini.

Anik menyadari bahwa pendidikan adalah salah satu kunci perubahan bagi masyarakat. Ia ingin anak-anak pedesaan memiliki kesempatan yang sama untuk meraih masa depan yang cerah.

“Pendidikan tinggi bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk memberikan kontribusi positif kepada lingkungan sekitar,” ujar Anik dengan tulus.

Siswa Taman Pintar YPJB tampil di Taman Bung Karno pada Sabtu (9/9/2023). -IST

Perjalanan YPJB tidak selalu mudah. Awalnya, hanya ada lima orang yang terlibat dalam program ini, dan hanya tiga yang aktif karena sering harus bepergian ke kabupaten lain.
Masalah pembiayaan juga menjadi hambatan, terutama ketika ada anak-anak yang ingin bergabung ke Taman Pintar tetapi tidak mampu membayar biaya sekolah.

Namun, Anik dan timnya tidak pernah menyerah. Mereka terus berjuang untuk memberikan pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak pedesaan.

Berkat kerja keras dan tekad yang kuat, YPJB telah berhasil meraih berbagai penghargaan, termasuk SATU Indonesia Awards 2019 tingkat Provinsi. Penghargaan ini menjadi bukti bahwa YPJB telah memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Saat ini, YPJB telah menjangkau ratusan anak di Desa Mengening dan sekitarnya. Anak-anak tersebut telah menunjukkan perubahan yang signifikan, baik dalam hal akademis, sosial, maupun karakter.

Keberhasilan YPJB tidak lepas dari dukungan dari berbagai pihak, termasuk orang tua, guru, komunitas, dan pemerintah. 

“Ketika berani berproses, berani belajar, maka hasil akan mengikuti itu. Kita berkeringat dulu. Yayasan ini merupakan perjalanan hati bagi saya.”

Anik berharap bahwa YPJB dapat terus berkembang dan memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat. Ia bercita-cita untuk membangun sekolah gratis bagi anak-anak kurang mampu dan memperluas program ini ke daerah lain di Bali.

“Dengan tekad dan kerjasama, kita semua bisa membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih baik untuk semua orang,” ujar Anik dengan penuh semangat.

Kisah Anik adalah bukti nyata bahwa setiap orang memiliki potensi untuk menjadi agen perubahan. Dengan tekad dan semangat yang kuat, kita semua dapat membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih baik.

Komentar