nusabali

Gelombang Tinggi, Mapakelem dari Tepi Pantai

  • www.nusabali.com-gelombang-tinggi-mapakelem-dari-tepi-pantai
  • www.nusabali.com-gelombang-tinggi-mapakelem-dari-tepi-pantai

AMLAPURA, NusaBali - Gelombang tinggi terjadi di perairan Banjar Buitan, Desa/Kecamatan Manggis, Karangasem. Akibatnya, krama Desa Adat Duda, Kecamatan Selat, Karangasem, menggelar upacara Melasti, disusul Mulang Pakelem hanya dari tepi pantai.

“Ada bendera merah ditancapkan oleh Satpol Air Polres Karangasem di Pantai. Ini pertanda tidak memungkinkan berlayar sehingga tidak menggelar upacara Mulang Pakelem ke tengah laut,” jelas Bendesa Adat Duda I Komang Sujana, di sela-sela upacara Melasti di Pantai Banjar Buitan, Desa/Kecamatan Manggis, Karangasem, Redite Umanis Merakih, Minggu (17/9).

Pantauan di pantai setempat, gelombang tinggi hingga 3,5 meter menyebabkan para pemilik jukung di Pantai Buitan tidak ada yang berani melaut. Ketakutan juga pada pemilik perahu hingga tak mau mengantar pamangku yang hendak menggelar upacara Mulang Pakelem ke tengah laut. “Jadinya mohon tirtha, cukup dari tepi pantai. Tetap ada rangkaian upacaranya saat mohon tirtha,” tambah I Komang Sujana.

Ida Pedanda Gede Suyasa dari Griya Taman Sari Manuaba, Banjar Bencingah, Desa Duda, Kecamatan Selat, selaku pamuput upacara Melasti. Ida Pedanda  mengatakan, karena cuaca kurang mendukung sehingga tidak menggelar upacara mulang pakelem ke tengah laut. “Terpenting kan tetap mohon tirtha dari tepi pantai, tujuan utama upacara melasti itu kan mohon tirtha untuk jatu di puncak upacara Usaba Kapat. Tirtha itulah, nantinya kita bagikan kepada umat sedharma,” jelas sulinggih yang saat walaka bernama Ida Bagus Gede Suyasa.

Puncak Usaba Kapat, di Pura Puseh, Desa Adat Duda, Purnama Kapat, Sukra Pon Tambir, Jumat (29/9). Usai melasti, berlanjut rangkaian upacaranya pamiyosan di Pura Puraji, Buda Wage Merakih, Rabu (20/9), pamiyosan pertama di Pura Puseh Desa Adat Duda Saniscara Paing Merakih, Sabtu (23/9), pangerejangan Anggara Kliwon Tambir, Selasa (26/9), pamiyosan kedua Sukra Pon Tambir, Jumat (29/9), dan pangerejangan kedua Saniscara Wage Tambir, Sabtu (30/9), dan langsung nyineb.

Upacara Usaba Kapat setiap setahun sekali ini melibatkan krama dari 27 banjar adat, ke-27 banjar adat itu, Banjar Abian Canang Kaja, Abian Canang Kelod, Alastunggal, Batu Gede, Darma Karya, Bencingah, Janglap, Juwuk Legi, Kerat Sari, Ketket, Lila, Limo, Pegubugan, Pesangkan Duuran, Pesangkan Gede, Pesangkan Kangin, Pesangkan kawan, Jangu, Swasta Karya, Taman Bali, Tegal Anyar, Tegal Let, Tengah, Wates Kaja, Wates Tengah, Wates Kangin dan Yadnya Karya.

Dalam upacara Melasti kemarin, seluruh pralingga dan pratima Ida Bhatara, kairing naik mobil melintasi banjar Putung, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat kemudian melintasi Banjar Pegubugan, Banjar Bakung, Banjar Pande, hingga Banjar Buitan, Desa/Kecamatan Manggis.7k16

Komentar