nusabali

Berkas Pemecatan Suadiana Sudah Disetor ke DPP PDIP

Adi Wiryatama Merasa Gagal Bina Adik

  • www.nusabali.com-berkas-pemecatan-suadiana-sudah-disetor-ke-dpp-pdip

TABANAN, NusaBali - Pemecatan kader PDI Perjuangan Tabanan I Nyoman Suadiana masih menunggu keputusan resmi dari DPP PDIP. Berkas usulan pemecatan telah dikirim ke pusat pada Senin, 28 Agustus 2023 lalu.

Sementara sang kakak yang juga Ketua Deperda (Dewan Pertimbangan Daerah) DPD PDIP Bali Nyoman Adi Wiryatama mengaku gagal membina adik yang memilih nyaleg ke DPRD Tabanan dari Partai Gerindra, padahal yang bersangkutan sudah dua kali duduk sebagai anggota Fraksi PDIP DPRD Tabanan.

Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPC PDIP Tabanan sekaligus LO PDIP Pemilu 2024 I Gusti Nyoman Omardani, mengatakan pemecatan secara resmi kader PDIP masih menunggu keputusan dari pusat. “Berkas sudah dikirim pada Senin (28/8) lalu,” jelasnya, Sabtu (2/9).

Dengan kondisi tersebut selama belum ada keputusan apapun dari pusat,  PDIP Tabanan belum melakukan langkah lainnya. “Jadi belum ada perkembangan lebih lanjut. Masih menunggu saja,” ucap Omardani.

Termasuk pula terkait dengan pengusulan nama PAW (pergantian antar waktu) I Nyoman Suadiana belum disetorkan ke KPU Tabanan, karena masih menunggu keputusan resmi dari pusat. “Kami belum berbuat, masih menunggu dulu,” tandas Omardani.

Sementara itu, hengkangnya politisi senior PDI Perjuangan Tabanan, Nyoman Suadiana ke Partai Gerindra membuat sang kakak yang juga Ketua Deperda (Dewan Pertimbangan Daerah) DPD PDIP Bali Nyoman Adi Wiryatama menghela napas panjang. Selaku keluarga, Adi Wiryatama mengaku gagal membina sang adik yang memilih nyaleg ke DPRD Tabanan dari Partai Gerindra, padahal yang bersangkutan sudah dua kali duduk sebagai anggota Fraksi PDIP DPRD Tabanan.

“Sebagai keluarga, saya mohon maaf kepada seluruh kader PDIP. Sebagai kakak saya telah gagal membina adik saya. Sekali lagi saya minta maaf kepada seluruh kader partai,” ujar Adi Wiryatama dihubungi NusaBali, Sabtu (2/9).

Adi Wiryatama menyebutkan, secara politik dirinya tidak bisa menahan kehendak Suadiana yang hengkang ke Gerindra. Karena setiap warga negara punya hak untuk memilih dan dipilih. “Setiap orang punya pilihan. Saya menghormati hak politiknya, mungkin dia (Suadiana) sudah menghitung untung dan ruginya. Selama di PDIP penghargaan oleh partai sudah banyak, dua periode duduk di dewan karena PDIP,” tegas Ketua DPRD Bali ini.

Adi Wiryatama mengaku sebagai kakak sudah menasihati. Bahkan sejumlah kader senior PDIP Tabanan berupaya mencegah Suadiana menyeberang ke partai lain. “Kan dia (Suadiana) sudah dewasa. Mungkin dia kecewa, saya nggak tahu. Saya sudah pasrahkan dia memilih jalannya,” kata politisi asal Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Tabanan, ini.

Sebelumnya, kader PDIP I Nyoman Suadiana yang saat ini masih menduduki jabatan di DPRD Tabanan ‘kabur’ ke Partai Gerindra. Kaburnya adik Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama ini buntut dari tidak dicalonkan kembali menjadi anggota DPRD Tabanan di Pemilu Legislatif 2024.

Pindahnya Nyoman Suadiana ini pun langsung mendapat tiket maju menjadi Bacaleg Gerindra DPRD Tabanan Dapil III (Penebel–Baturiti) di Pileg 2024. Bahkan dia memperoleh nomor urut 7.

Majunya Nyoman Suadiana dari Partai Gerindra terungkap saat KPU Tabanan mengumumkan DCS (Daftar Calon Sementara). Dari pengumuman itu tertera Nyoman Suadiana menjadi Bacaleg nomor urut 7 Daerah Pemilihan Tabanan III (Penebel–Baturiti).

Nyoman Suadiana tak dicalonkan maju menjadi Bacaleg di DPRD Tabanan oleh PDIP karena digantikan keponakannya I Made Gede Dedy Pratama. Selain Suadiana, kader incumbent PDIP I Wayan Tamba di Pileg 2024 juga tidak dicalonkan. Tamba saat ini digantikan oleh I Gede Made Suarjaya yang notabene Ketua PAC Kecamatan Penebel. 7 des, nat

Komentar