nusabali

SMP di Denpasar Gelar Pasraman Sekolah Mengisi Liburan Galungan dan Kuningan

  • www.nusabali.com-smp-di-denpasar-gelar-pasraman-sekolah-mengisi-liburan-galungan-dan-kuningan

DENPASAR, NusaBali - Seluruh SMP baik negeri maupun swasta di Kota Denpasar dihimbau Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar agar menggelar pasraman di sekolah masing-masing untuk mengisi libur hari raya Galungan dan Kuningan.

Pasraman tersebut digelar mulai 7-10 Agustus 2023 yang diisi berbagai kegiatan dari membuat bahan upakara hingga belajar baca alquran.

Kepala Disdikpora Kota Denpasar Anak Agung Gde Wiratama saat diwawancarai disela-sela pemantauan pasraman sekolah, Kamis (10/8) mengungkappkan, pelaksanaan pasraman sekolah ini digelar untuk mengisi hari libur Galungan dan Kuningan. Dimana selama masa liburan mereka agar diisi dengan kegiatan yang positif.

Salah satunya dengan menggelar pasraman sekolah. Dimana pihaknya tidak memaksakan sekolah untuk menggelar kegiatan tersebut. Pihaknya hanya memberikan imbauan kepada semua SMP negeri maupun swasta agar bisa melaksanakan kegiatan tersebut.

Sebab berkaca dari kenakalan remaja yang sempat heboh yakni bajing kids tidak lagi terjadi di Kota Denpasar. “Berkaca pada kejadian kelompok bajing kids kemarin. Jadi kita serahkan ke masing-masing sekolah untuk menggelar pasraman sekolah untuk membuat kegiatan yang positif. Selain kenakalan remaja juga bisa mengurangi siswa fokus bermail gadget,” jelasnya.

Agung Wiratama mengungkapkan, waktu pelaksanaan pasraman sekolah ini ditentukan masing-masing sekolah. Ada yang melaksanakan selama dua hari ada juga yang melaksanakan secara penuh selama 4 hari. Siswa tidak dipungut biaya karena semua ditanggung pihak sekolah.

Dikatakannya, kegiatan dalam pelaksanaan pasraman sekolah tersebut membuat berbagai bahan upakara seperti membuat kelatkat, membuat ancak, membuat kulit ketupat hingga belajar membuat canang. “Selain itu ada juga sosialisasi alat reproduksi, belajar menulis aksara Bali. Kalau yang muslim itu diajarkan untuk membaca alquran, begitu juga yang konghucu maupun yang Kristen juga diajarkan sesuai dengan Agama mereka,” ungkap Agung Wiratama.

Menurut dia, beberapa sekolah juga ada yang mendatangkan narasumber dari luar. Salah satunya dari Universitas Hindu Indonesia (UNHI) yang mengajarkan tentang Agama Hindu. “Mencari narasumber di luar sekolah diperbolehkan malah bagus. Tetapi disesuaikan dengan kemampuan sekolah,” tandasnya.7 mis

Komentar