nusabali

Potensi Gelombang Tinggi Terjadi di Selatan Bali

  • www.nusabali.com-potensi-gelombang-tinggi-terjadi-di-selatan-bali

MANGUPURA, NusaBali - Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III memperkirakan terjadi gelombang tinggi di perairan Samudera Hindia Selatan Bali-NTB pada 23-25 Juli 2023.

Guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, diharapkan nelayan maupun masyarakat umumnya untuk memperhatikan kondisi saat beraktivitas.

Koordinator Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar I Nyoman Gede Wiryajaya, menjelaskan gelombang laut kategori sangat tinggi itu adalah gelombang laut dengan ketinggian 4 hingga 5 meter. Sementara untuk kategori tinggi adalah gelombang laut dengan ketinggian 2,5 hingga 4 meter.

“Gelombang tinggi berpeluang terjadi di Selat Bali bagian Selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian Selatan, Selat Alas bagian Selatan, dan Perairan Selatan Bali - NTB,” jelasnya, Minggu (23/7).

Wirajaya melanjutkan ketinggian gelombang untuk perairan Laut Sumbawa, Selat Bali bagian Utara, dan Selat Lombok bagian utara, berpeluang mencapai kategori Sedang. Yaitu antara 1,25 hingga 2,5 meter. Ada beberapa faktor penyebab adanya potensi gelombang tinggi tersebut, yakni peningkatan kecepatan angin yang mendukung tinggi gelombang di perairan selatan Bali, suhu muka laut di sekitar wilayah Bali yang umumnya berkisar antara 26-30 derajat celcius, serta massa udara basah yang terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga lapisan 850 mb (1.500 meter). “Kondisi ini memang dipengaruhi oleh faktor, termasuk salah satunya kecepatan angin di sekitar wilayah Bali yang relatif kencang,” sambungnya.

Selain itu, fenomena pasang maksimum air laut dapat berdampak pada terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir. Di samping itu juga aktivitas petani garam dan perikanan darat, serta kegiatan bongkar muat pelabuhan. Untuk itu, kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap waspada.

“Masyarakat dan kapal-kapal yang melakukan aktivitas di daerah-daerah itu, diimbau untuk mempertimbangkan kondisi tersebut sebelum melaut. Selain itu, juga memperhatikan update informasi cuaca dan gelombang dari kami,” imbau Wiryajaya. 7 dar

Komentar