nusabali

Duda Utara Bangun Jalan Desa Wisata

  • www.nusabali.com-duda-utara-bangun-jalan-desa-wisata

AMLAPURA, NusaBali - Pemerintah Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Karangasem, kini membangun jalan desa wisata  sepanjang 600 meter lebar 1,5 meter. Jalan ini akan dipakai lintasan jogging trek, sekaligus awal untuk memancing calon investor berinvestasi di jalur itu.

Biaya buka jalan ini Rp 400 juta, lanjut rabat beton, senderan dan bangun jembatan panjang 6 meter.

"Ini jalan untuk desa wisata berupa jogging track, nanti saat melintasi jalur itu berwisata sambil menikmati panorama alam sawah, sungai dan aktivitas masyarakat di desa," jelas Perbekel Duda Utara I Wayan Suarman, di Banjar Geriana Kangin, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Karangasem, Minggu (16/7).

Upacara Ngeruak jalan dilaksanakan pada Wraspati Kliwon Warigadean, Kamis (13/7). Turut menyaksikan upacara itu, Bendesa Adat Geriana Kangin Jro Ketut Yasa, Kelian Banjar Geriana Kangin I Wayan Wijaya. Upacara Ngeruak dipuput Jro Mangku Gede Nuragia.

Suarman memaparkan setelah berkoordinasi dengan Bendesa Adat Geriana Kangin Jro Ketut Yasa, sebenarnya jalur untuk jalan desa wisata itu telah ada sejak lama, karena masyarakat tidak memberdayakan makanya jalur itu hilang tertimbun semak-semak, dan pematang sawah.

Mengenai pematang sawah yang nantinya jadi jalur jalan jogging track, katanya telah pula melakukan pemberitahuan. "Nantinya jalan itu sangat bermanfaat untuk jalan usaha tani, selain untuk kepentingan jalur desa wisata yang menyukai jogging," tambahnya.

Jalur tersebut, kata Suarman, nantinya melintasi lahan sawah, sungai, Bukit Seming, Bukit Tengwala, Bukit Tubuh kemudian jalan lingkar ke arah utara tembus ke Banjar Geriana, dan ke selatan tembus ke Banjar/Desa Duda, Kecamatan Selat. Sepanjang perjalanan, pemandangannya berupa sawah. 

Jika katanya pada saat musim panen padi, terlihat aktivitas potong padi, selanjutnya terlihat pula aktivitas membajak sawah dan berlanjut tanam padi. Udaranya masih bersih, alami, dan jauh dari polusi. Biasanya wisatawan Eropa yang suka menikmati panorama alam sawah, terutama menyaksikan saat mengolah lahan, potong padi dan bertanam padi. Sebab, di Eropa tidak ada aktivitas seperti itu. Terlebih lagi membajak sawah masih menggunakan tenaga sapi, itu yang paling menyita perhatian wisatawan, karena masih tradisional.

Bendesa Jro Ketut Yasa mengatakan, jalur untuk jalan desa wisata itu, sejak lama warga meyakini sebagai jalan untuk Ida Bhatara di Pura Pamaksan Gunung Sari, di Bukit Seming. "Makanya jalur itu masih utuh, kali untuk kepentingan masyarakat, saya apresiasi inovasi Pemerintah Desa Duda Utara itu," jelas Jro Ketut Yasa.

Nantinya kata Jro Ketut Yasa, jalan tersebut bermanfaat untuk kepentingan sosial, jadi jalan usaha tani, jalan untuk jogging, dan jalan untuk kepentingan upacara.k16

Komentar