nusabali

Pembelajaran Kelas Rangkap Atasi Kekurangan 657 Guru SD

  • www.nusabali.com-pembelajaran-kelas-rangkap-atasi-kekurangan-657-guru-sd

AMLAPURA, NusaBali - Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem telah merancang inovasi berupa menggelar pembelajaran kelas rangkap.

Tujuannya, untuk mengatasi kekurangan 657 guru SD. Hingga Desember 2023, tercatat 280 guru memasuki purnatugas.

"Kelas rangkap itu maksudnya, siswa kelas I dengan kelas II belajar bersama dalam satu kelas. Sedangkan kelas III gabung dengan kelas IV, dan kelas V gabung dengan kelas VI," jelas Kepala Bidang Ketenagaan Disdikpora Karangasem I Gusti Nyoman Parnawa, di ruang kerjanya, Selasa (11/7).

Kata dia, rencana tersebut atas pemikiran sejumlah tenaga pengawas yang memberikan masukan. Sebab, tidak ada jalan lain untuk mengatasi kekurangan guru. Apalagi setiap tahun, keberadaan guru berkurang karena telah memasuki purnatugas. Sedangkan pengadaan CPNS guru belum ada. Terakhir, merekrut CPNS tahun 2019 dan bertugas tahun 2020. "Hanya saja, pelaksanaan kelas rangkap ini mesti menunggu terbitnya Peraturan Bupati Karangasem," tambah Parnawa.

Kini, guru SD di Karangasem terdiri dari 1971 guru PNS dan 386 PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja), total 2.357 guru. Sedangkan kebutuhan 3.014 guru sehingga kekurangan 657 guru. Di Karangasem terdapat 537 SD, tersebar di delapan kecamatan, terbanyak di Kecamatan Karangasem 68 SD. Disusul, Kecamatan Abang 59 SD, Kubu 51 SD, Manggis 45 SD, Bebandem 39 SD, Selat 34 SD, Rendang 33 SD, dan Sidemen 29 SD.

Sedangkan guru memasuki purnatugas hingga Desember 2023, baik guru SD, SMP dan kepala sekolah mencapai 280 guru. Mereka terdiri dari 234 guru dan 46 kepala sekolah. Terbanyak purnatugas pada Desember 2023, sebanyak 157 guru, dan 32 kepala sekolah, total 189 orang.

Koordinator Disdikpora Kecamatan Bebandem Ida Bagus Made Suta Susila mengaku untuk di Kecamatan Bebandem belum perlu ada pembelajaran kelas rangkap. "Sebab di Kecamatan Bebandem keberadaan guru masih mencukupi. Pembelajaran kelas rangkap itu cocok di sekolah-sekolah yang benar-benar kekurangan guru," jelasnya. Di Kecamatan Bebandem dengan 39 SD, ada beberapa SD kekurangan satu hingga dua guru, masih teratasi dengan adanya guru honor.

Korwil Disdikpora Kecamatan Selat I Ketut Mertayasa mengaku belum dengar ada wacana pembelajaran kelas rangkap. "Pembelajaran di Kecamatan Selat, lancar, kekurangan guru bisa teratasi," jelas dia.

Korwil Disdikpora Kecamatan Abang I Made Dirga memandang sangat perlu ada pembelajaran kelas rangkap. "Kondisinya sudah krodit, kekurangan banyak guru, hampir di semua SD," jelas Dirga yang juga Koordinator Pengawas Disdikpora Karangasem. Di Kecamatan Abang ada 59 SD.7k16

Komentar