nusabali

Hasil Kerajinan Napi Makin Diperhitungkan

  • www.nusabali.com-hasil-kerajinan-napi-makin-diperhitungkan

Hasil kerajinan tangan warga binaan khususnya napi (narapidana) di Rutan Kelas II B Bangli layak diperhitungkan.

BANGLI, NusaBali
Kerajinan yang berbahan koran bekas bisa diolah menjandi beberapa karya seni seperti miniatur sepeda motor, kapal laut, kotak tisue, bokor serta sokasi. 

Warga binaan yang enggan menyebutkan nama menuturkan kerajinan dari koran bekas cukup diminati. Hanya saja masih banyak masyarakat takut membeli kerajinan tersebut. Dikhawatirkan akan hancur bila terkena air. Diyakini, bila hasil kerajinan seperti bokor dan sokasi cukup awet. Karena gulungan koran dibuat pada menyerupai rotan sehingga tidak mudah rusak bila terkena air. 

Selain itu dilapisi pula dengan material pelapis kemudian dicat dan finishing. "Kena air sesekali masih aman. Tapi namanya juga koran kalau terus kena air bisa rusak juga," ujar salah seorang warga binaan. 

Pihaknya yakin hasil karya bisa bertahan lama dan masyarakat tidak perlu khawatir dengan kualitas kerajinan yang terbuat dari koran bekas. Butuh waktu tiga hari untuk mengerjakan satu buah bokor, sedangkan untuk kapal laut butuh waktu seminggu. Dengan bahan yang dihabiskan untuk membuat kapal mencapai 5 kg. Sebelum dibentuk, koran dipotong lalu digulung menyerupai rotan. Gulunganya pun padat karena dibuat berlapis. Hasil kerajinan ini dijual dengan harga bervariasi mulai dari Rp 100.000 - Rp 350.000. 

Kepala Rutan Kelas II B Diding Alpian mengatakan hasil karya warga binaan dipasarkan oleh keluarga warga binanaan itu sendiri. "Kami sebagai perantara menyiapkan bahan baku koran, hasilnya keluarga warga binaan yang menjual," ungkapnya, Minggu (18/6). Hasil penjualan tersebut sedikit tidaknya membantu keuangan keluarga masing-masing. 

Pihaknya juga berperan dalam mempromosikan dan  beberapa kali hasil karya warga binaan dipamerkan dalam even-even tingkat lokal maupun nasional. Kendalanya, saat bahan baku koran habis. 

Warga binaan di sela-sela kegiatan mengaku akan mengembangkan kerajinan tersebut ketika keluar dari rutan. "Kalau pasaran bagus, kami akan coba kembangkan lagi bila sudah bebas," tambah salah seorang warga binaan.*e

Komentar