Diduga Depresi, Pria di Bangli Sayat Leher Sendiri

Informasi yang dihimpun pada, Jumat (23/6) siang saudara ipar korban Made W, yakni Ni Made Yasih seperti biasa hendak membawakan makan dan minum ke kamar Made W. Namun begitu masuk ke kamar korban, Ni Made Yasih kaget bukan kepalang. Dia mendapati Made W sudah bersimbah darah di bagian leher. Sedangkan pisau yang digunakan untuk menyayat leher tepat berada di samping Made W.

Ketika itu Made W masih dalam kondisi sadar dan sempat berbicara kepada saksi Ni Made Yasih. Ngujang masih idup peragat naanang sakit, adenan ba mati (buat apa masih hidup tapi menahan rasa sakit), demikian kata-kata yang diucapkan korban saat itu. Made W kemudian dilarikan pihak keluarga ke Puskesmas untuk mendapat penanganan. Setelah di Puskesmas yang bersangkutan dirujuk ke RSUP Prof dr IGNG Ngoerah di Denpasar.

Namun saat hendak dirawat inap, keluarga meminta pada rumah sakit agar korban bisa dirawat jalan saja, sehingga korban diajak pulang ke rumah oleh pihak keluarga.

Kapolsek Kintamani, Kompol Ruli Agus Susanto saat dikonfirmasi menyampaikan pasca mendapat perawatan medis yang bersangkutan dibawa kembali pulang. Namun selang beberapa waktu, Made W ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, Minggu (25/6). Menurut pihak keluarga, Made W sebelumnya sempat melakukan percobaan bunuh diri dengan meminum racun. "Diduga yang bersangkutan depresi akibat sakit menahun yang dideritanya," jelas Kompol Ruli, Minggu kemarin.

Sementara itu, dari olah TKP yang dilakukan, petugas mengamankan sebilah pisau dapur yang digunakan Made W untuk menyayat leher. Kemudian petugas medis juga melakukan pemeriksaan terhadap tubuh Made W. "Tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh Made W. Hanya ada luka bekas sayatan pada leher," ungkap Kompol Ruli. 7 esa