nusabali

Timnas Indonesia Wajib Benahi Finishing

  • www.nusabali.com-timnas-indonesia-wajib-benahi-finishing

JAKARTA, NusaBali - Timnas Indonesia wajib membenahi tiga hal, terutama finishing atau penyelesaian akhir saat menghadapi Argentina, dalam FIFA Matchday di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Senin (19/6) malam.

Usai lawan Palestina di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Rabu (14/6), yang berakhir 0-0, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong langsung memboyong skuadnya ke Jakarta. Persiapan menghadapi Argentina mulai digeber sejak Kamis (15/6).

Dalam persiapannya itu, Shin Tae-yong harus segera membenahi kekurangan yang terlihat saat diimbang Palestina tanpa gol. Bola.net menyebutkan, setidakny, ada tiga hal yang perlu diperbaiki pelatih asal Korea Selatan itu. Yakni, penyelesaian akhir, efektivitas bola mati, dan transisi menyerang yang lebih cepat.

Pasalnya, Timnas tampil lebih dominan saat menghadapi Palestina,, termasuk dalam hal menciptakan peluang. Menurut data Lapangbola, Skuad Garuda melepaskan 12 tembakan dan enam di antaranya mengarah ke gawang.

Namun dari enam kesempatan itu, tak satupun berbuah gol. Karena itu, para pemain Timnas terutama para penyerang seperti Dimas Drajad, Rafael Struick, dan Dendy Sulistyawan harus mengasah ketajaman di depan gawang lawan.

Lalu, efektivitas bola mati harus diperbaiki. Sebab, Timnas diprediksi akan kesulitan menembus pertahanan Argentina yang diperkuat nama-nama besar dunia seperti Cristian Romero, Gonzalo Montiel, German Pezzella, Nicolas Tagliafico, dan Marcos Acuna. Maka memanfaatkan bola mati bisa jadi solusi. Skuad Garuda dapat memanfaatkan set piece untuk membuat ancaman, bahkan peluang mencetak gol.

Hal ini cukup memungkinkan karena Timnas punya nama-nama yang dapat diandalkan sebagai eksekutor bola mati. Yakni, Marc Klok, Jordi Amat, Shayne Pattynama adalah eksekutor bola mati terbaik skuad Garuda.

Lebih penting lagi transisi menyerang harus lebih cepat. Shin Tae-yong dapat memanfaatkan kecepatan para pemainnya untuk melakukan transisi dari bertahan ke menyerang. Terlalu lama menahan bola di area pertahanan saat lawan tim sekelas Argentina akan sangat riskan.

Timnas memiliki para pelari kencang, seperti Yakob dan Yance Sayuri, Pratama Arhan, Saddil Ramdani, Witan Sulaeman, dan Dendy Sulistyawan. Mereka berpotensi memberikan ancaman kepada Argentina. *

Komentar