Kicauan Burung Meriahkan Bulan Bung Karno di Bangli

Puluhan kelas dipertandingkan dalam lomba burung berkicau tahun ini. Ketua Panitia Lomba Burung, I Nengah Arya Wibowo mengatakan, lomba ini diikuti oleh peserta dari seluruh Bali. Lomba ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi antarsesama pecinta burung di Bali. "Kali ini melombakan 12 jenis burung, terbagi dalam 38 kelas," ungkapnya.

Jelasnya, burung yang dilombakan meliputi Anis Merah (Punglor Merah), Murai, Branjangan, Cucak Ijo, Kenari, Kacer, Cendet, Love Bird, Wambi. Adapula burung lokal yang dilombakan. Seperti Pleci dan Srdc (Sikatan Rimba Dada Coklat). " Saat ini pesertanya paling banyak Anis merah, yakni mencapai 230 peserta," kata Arya Wibowo.

Dikatakan, lomba kali ini dalam skala menengah atau hanya tingkat regional Bali. Lomba ini dengan harga tiket  tertinggi Rp 300.000 dan tiket terendah Rp 50.000.

Nengah Arya berharap, ke depan bisa menggelar event lomba burung tingkat nasional. Di mana harga tiket yang dijual bisa lebih tinggi, sehingga menarik animo kicau mania dari luar Bali.

"Bangli merupakan salah satu tempat favorit untuk teman-teman menyelenggarakan lomba. Seperti di Alun-alun Bangli ini. Tempatnya nyaman dan kicau burungnya bisa lebih maksimal," ujarnya.

Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta mengatakan, animo dari komunitas burung di Bangli dan Bali untuk ikut dalam lomba burung Bangli Era Baru Cup 2023 ini relatif bagus. "Burung yang datang ke lomba ini, ternyata tidak main-main. Ada yang harganya sampai Rp 200 juta per ekor," ucapnya.

Bupati asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut ini berharap komunitas burung di Bangli semakin tumbuh dan berkembang. Sebab budidaya burung dinilainya mampu menjadi peluang usaha, demi meningkatkan kesejahteraan keluarga. "Kami harap melalui lomba ini dapat menggerakkan sektor ekonomi, salah satu UMKM di Bangli," imbuh Bupati Sedana Arta. 7esa.