nusabali

Desa Bugbug Bongkar Pura Melanting, Pembangunan Dianggarkan Rp 10 Miliar

  • www.nusabali.com-desa-bugbug-bongkar-pura-melanting-pembangunan-dianggarkan-rp-10-miliar

AMLAPURA, NusaBali - Desa Adat Bugbug, Kecamatan Karangasem, Karangasem, membongkar untuk membangun ulang Pura Melanting, di Banjar Adat Dukuh Tengah, Desa Adat Bugbug, Kecamatan Karangasem. Pembangunan ini dianggarkan Rp 10 miliar.

Pura ini berlokasi di puncak Bukit Sang Hyang Ambu. Kini telah diratakan menggunakan dua eskavator.

Namun pembangunan ini bertahap. Untuk penataan areal memerlukan biaya Rp 1 miliar, target tuntas tahun 2025.

Kelian Desa Adat Bugbug I Nyoman Purwa Ngurah Arsana memaparkan hal itu di sela-sela memantau pembongkaran Pura Melanting, di Banjar Dukuh Tengah, Desa Adat Bugbug, Kecamatan Karangasem, Jumat (9/6).

Kata dia, mulanya Pura Melanting ini hanya satu palebahan. Kali ini, sesuai rencana akan dibangun menjadi tiga palebahan, yakni utama mandala, madya mandala, dan nista mandala. Masing-masing mandala dengan luas lahan 10 are atau total 30 are.

Lanjut dia, penataan tahap pertama meratakan lahan, kemudian membangun panyengker dan pondasi palinggih. Pekerjaan meratakan lahan cukup berat karena lahannya berupa batu karang. Kini truk bisa naik ke puncak Bukit Sang Hyang Ambu untuk mengambil material hasil bongkaran.

"Nantinya seluruh palinggih kami bangun ulang dengan ukuran lebih besar, karena lahannya lebih luas. Sehingga pamedek akan lebih leluasa melakukan persembahyangan," tambah anggota DPRD Bali dari Fraksi PDIP tersebut.

Bukan saja membangun ulang Pura Melanting, pangempon pura ini juga menata anak tangga. Sebelumnya ujung anak tangga paling bawah menuju Pura Melanting di tikungan jalan, kali ini tikungan dipangkas. Maka, arus lalulintas lebih leluasa dan areal parkir lebih optimal.

Guna memudahkan arus pamedek, untuk jangka Panjang nanti, lanjut Purwa Ngurah Arsana, panitia pembangunan telah melebarkan jalan. Lebar jalan 6 meter dan panjang sekitar 500 meter. Upaya ini juga untuk memudahkan parkir kendaraan di sepanjang bahu jalan akses Amlapura-Denpasar. Di samping itu telah menyediakan dua tempat parkir.

Selama pembangunan berlangsung, palinggih Pura Melanting dipindahkan ke parkir utara Pura Gumang. Baga Parahyangan Jro Wayan Artana mengatakan, selama pembangunan Pura Melanting, tidak melaksanakan piodalan. "Nanti setelah tahun 2025, setelah palebahan Pura Melanting tuntas kami bangun, barulah memikirkan adanya Karya Mamungkah lan Nubung Daging," jelas Kasek SMKN 1 Amlapura tersebut.

Selama ini umat Hindu melakukan persembahyangan di Pura Melanting, katanya, untuk memohon kemakmuran, kasuburan, dan keselamatan, terutama para pedagang agar usaha dagangnya jadi lancar.

Ida Bhatara Melanting yang berstana di Pura Melanting dengan lokasi pura berhadap-hadapan dengan Pura Gumang. Dua pura ini hanya berbatasan dengan jalan raya Amlapura -Denpasar.7k16

Komentar