nusabali

Barong Cilik Kumara Mas, Banjar Sengguan, Desa Singapadu

Eksis hingga Generasi ke-4, Tampilkan Ngonying di PKB

  • www.nusabali.com-barong-cilik-kumara-mas-banjar-sengguan-desa-singapadu

GIANYAR, NusaBali - Sekaa Barong Cilik Kumara Mas, Banjar Sengguan, Desa Singapadu Kecamatan Sukawati, Gianyar akan pentas di Pesta Kesenian Bali (PKB) Tahun 2023 di Art Centre, Denpasar.

Mereka terdiri dari 60 anak laki-laki dan perempuan. Sekaa Barong Cilik Kumara Mas bertahan hingga generasi keempat ini akan tampilkan ngonying di panggung PKB. Penabuh, penari, dan penari onying seluruhnya anak-anak. Usia mereka mulai 4 tahun hingga belasan tahun. 

Pembina sekaa, I Wayan Mariasa, 55, mengatakan barong cilik pertama kali dirintis sejak 12 Juni 2002 atau 11 tahun lalu. Setahun setelah dibentuk, anak-anak sekaa langsung pentas di PKB dengan membawakan pertunjukan ‘Kunti Sraya’. Tahun berikutnya kembali tampil dengan judul ‘Patih Sudarsana’. “Sejak generasi kedua, barong cilik sudah biasa ngayah ke pura sajebag Bali,” ungkap Mariasa, Jumat (2/6).


Untuk generasi keempat ini mulanya dikumpulkan untuk tujuan ngayah pada pujawali Pura Dalem Tengaling Pengukur-ukuran di Banjar Sengguan, Desa Singapadu. “Kami kumpulkan anak-anak dari belum sekolah sampai kelas satu SMP,” jelasnya. Saking semangatnya, bahkan sampai ada anak yang merengek ingin ikut serta. “Kami di sini sangat demokratis. Anak-anak yang ingin ikut kami ajak, tidak melihat warga lokal atau pendatang,” ungkap Mariasa. 

Keberhasilan estafet berkesenian juga tak terlepas dari peran seniman di Desa Singapadu dalam melakukan pembinaan. “Anak anak sekitar 60-an orang, istilahnya grup besar. Karena semua ingin terlibat. Ada yang usia 4 tahun nari onying-onying,” ungkapnya didampingi pembina Wayan Sudana, 68, pensiunan dosen tari ISI Denpasar. Sudana menambahkan, daya tangkap anak-anak cukup cepat. Bahkan ada ucapan penari berbahasa Kawi cepat bisa dihafalkan. 

“Pembina berikan contoh secara lisan maupun dikirim ke HP anak. Ya otomatis saja mereka bisa, saya juga heran. Anak-anak cepat tangkap,” jelas Sudana. Pertunjukan yang ditampilkan sekaa barong cilik ini bernuansa mistis penyalonarangan. Selain mementaskan barong, anak-anak juga menari rangda, hingga ngonying. Demi keselamatan, keris yang dipakai berbahan kayu. 7 nvi

Komentar