nusabali

Pura Giri Jaya Natha di Balikpapan, Diempon 4 Banjar, Saat Odalan Membeludak

  • www.nusabali.com-pura-giri-jaya-natha-di-balikpapan-diempon-4-banjar-saat-odalan-membeludak
  • www.nusabali.com-pura-giri-jaya-natha-di-balikpapan-diempon-4-banjar-saat-odalan-membeludak
  • www.nusabali.com-pura-giri-jaya-natha-di-balikpapan-diempon-4-banjar-saat-odalan-membeludak

BALIKPAPAN, NusaBali - Pura Giri Jaya Natha yang terletak di Jalan Hendrawan Sie (RE Martadinata), Kecamatan Balikpapan Tengah, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur menjadi tempat persembahyangan yang sering dikunjungi ribuan umat Hindu.

Suasana pura yang bersih dan nyaman di tengah-tengah kota menghadirkan suasana persembahyangan yang menenangkan. Sebelum menjadi pura yang besar, konon dulunya Pura Giri Jaya Natha hanyalah pura kecil yang dirintis oleh para polisi dari Bali yang bertugas di wilayah tersebut sekitar tahun 1960-an.

Saat NusaBali nangkil ke Pura Giri Jaya Natha, Senin (29/5) lalu, suasana tenang begitu terasa. Mulai dari Jaba Sisi, Jaba Tengah, dan Utama Mandala seluruhnya beralaskan keramik. Pun saat masuk ke dalam pura, para pamedek harus membuka sandal atau sepatunya agar halaman pura tetap bersih. Kala itu, persembahyangan dipimpin oleh pamangku tertua di pura tersebut, yakni Jero Mangku Ida Bagus Kunta. 


Pamangku lainnya, Jero Mangku Ketut Wirata menceritakan, dari sejarah yang diketahuinya, Pura Giri Jaya Natha dulunya adalah pura kecil. Perintisnya adalah polisi-polisi dari Bali yang ditugaskan ke Balikpapan pada tahun 1968. Hingga pada tahun 1980 baru lah diresmikan pertama kalinya oleh Walikota Balikpapan saat itu, yakni Asnawi Arbain. "Sebelum sebesar sekarang, dulunya ini pura kecil. Pura Giri Jaya Natha baru direnovasi pada 1995 untuk membangun palinggih Padma Besar, Wantilan dan Candi Bentar. Semakin lama terus berkembang," ujarnya.

Lanjutnya, tahun 1998 bangunan bertambah dengan dibangunnya Bale Pelik, Bale Kulkul, Bale Piyasan, dan Bale Gong. Kemudian dilaksanakan Karya Nubung Pedagingan, Ngenteg Linggih, Nangun Ayu, dan Mekebat Daun sekaligus piodalan pada 7 Juni 2008. "Piodalan di sini bertepatan dengan rahina Saraswati yang jatuh setiap Saniscara Umanis Watugunung. Jadi yang datang tidak hanya warga sini saja dan tidak hanya Hindu Bali. Ada Hindu Jawa, Hindu Makassar, Hindu Ambon, dan lainnya yang datang dari luar Balikpapan. Setiap Saraswati kami sampai buat dua gelombang persembahyangan karena ribuan yang datang," ungkapnya. 

Berawal dirintis polisi, kata Jero Mangku Wirata, kini Pura Giri Jaya Natha diempon oleh empat banjar di Balikpapan, yaitu Banjar Pura, Banjar Klandasan, Banjar Gunung Polisi dan Banjar Stall Kuda. Satu banjar terdiri dari 60 sampai 90 KK. Pihaknya berharap, saudara umat Hindu makin banyak di Balikpapan dan Kalimantan. Terbaru, program dari Kepolisian, salah satunya Kepolisian Daerah (Polda) Bali akan mengirimkan 60 Bintara ke Balikpapan pada 2024. Dengan adanya Ibu Kota Nusantara ini juga diharapkan menambah perkembangan Umat Hindu di provinsi penghasil minyak, gas bumi, dan batubara tersebut. 7 ind

Komentar