nusabali

4 Wisatawan Tergulung Ombak Pantai Petitenget

Saat Asyik Mandi di Pantai, 1 Hilang, 3 Selamat

  • www.nusabali.com-4-wisatawan-tergulung-ombak-pantai-petitenget
  • www.nusabali.com-4-wisatawan-tergulung-ombak-pantai-petitenget

MANGUPURA, NusaBali - Empat orang wisatawan domestik (wisdom) yang berkunjung ke Pantai Petitenget, Kelurahan Seminyak, Kecamatan Kuta, Badung tergulung ombak saat mandi, Jumat (19/5) sore.

Akibatnya, satu orang yang diketahui bernama Minggus,38, asal Flores, NTT hilang dan masih dalam proses pencarian. Sementara, tiga lainnya berhasil diselamatkan dan langsung dievakuasi ke rumah sakit.

Kepala UPT Balawista Kuta, I Ketut Ipel menjelaskan empat wisdom yang tergulung ombak saat mandi di Pantai Petitenget, Seminyak itu masing-masing bernama Renor Francas Pani Sela,35, Feri Lada Pase,28, Ocup,23, dan Minggus,38. Tiga orang berhasil diselamatkan petugas Balawista dan masyarakat setempat, sementara satu orang bernama Minggus masih dinyatakan hilang. 

"Empat wisatawan yang tergulung ombak ini semuanya temanan. Tiga orang asal Flores, NTT dan satu orang dari Jakarta. Mereka semua mandi bersama-sama di pantai saat insiden naas itu," jelas Ketut Ipel, Jumat malam. 

Dijelaskan Ipel, insiden tergulung ombak itu berawal saat mereka mandi di Pantai Petitenget, Seminyak pada Jumat pukul 17.00 Wita. Saat itu, keempatnya langsung menceburkan diri ke laut dan mengabaikan tanda bendera merah sebagai larangan mandi di area itu. 


"Kondisi ombak di lokasi memang cukup deras. Makanya kita kasih rambu sebagai tanda larangan berenang. Namun, mereka tetap mandi di lokasi itu," ujar Ipel. Insiden naas itu pun terjadi pada pukul 17.30 Wita. Kondisi di lokasi sudah mulai gelap dan ombak cukup deras. Keempat wisdom yang tinggal di kawasan Jalan Kedamplang, Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung ini secara bersamaan langsung tergulung ombak. Wisatawan yang ada di sekitar lokasi yang melihat kejadian itu langsung melapor ke pihak Balawista dan segera mengerahkan petugas untuk melakukan penyelamatan. 

"Warga dan wisatawan yang ada di sana saat itu langsung melakukan penyelamatan. Tiga di antaranya itu berhasil dievakuasi masing-masing bernama Renor Francas Pani Sela, Feri Lada Pase dan Ocup. Sementara, seorang bernama Minggus hilang," terangnya lagi.

Terhadap tiga korban selamat langsung dievakuasi ke klinik terdekat. Kondisi ketiganya dalam keadaan pucat lantaran shock berat. Meski demikian, semuanya sudah diperbolehkan pulang karena sudah mendapatkan penanganan awal. Sementara, seorang lainnya itu hilang dan langsung dilakukan pencarian. Namun, karena kondisi sudah gelap gulita ditambah faktor gelombang tinggi, proses pencarian dihentikan dan dilanjutkan keesokan harinya (hari ini). 

"Kalau tiga orang sudah ditangani. Untuk yang hilang, proses pencarian dihentikan dan dilanjutkan besok (hari ini). Peralatan kita tidak memungkinkan untuk pencarian malam karena minim penerangan dan disertai ombak tinggi juga," jelas Ipel. Dia tidak menampik kalau keempat wisdom itu melanggar bendera sebagai tanda larangan berenang. Dia pun mengimbau agar wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk selalu mematuhi setiap larangan oleh pihaknya. Apalagi, belakangan ini gelombang cukup tinggi. 

"Saat kejadian, tim kita sedang patroli di dekat pos dan jarak dari lokasi cukup jauh juga. Makanya tidak melihat mereka berenang di tanda itu. Ya, biasanya kita selalu melarang setiap orang yang melanggar. Tapi, harapan saya juga agar wisatawan ini menaati rambu-rambu yang ada," pungkasnya seraya mengakui proses pencarian akan dilanjutkan Sabtu pagi ini. 7 dar

Komentar