Golkar Bangli Daftarkan Bacaleg Sesuai Alfabet

‘’Untuk pendaftaran kali ini, kami masih memakai sistem alfabet. Jadi nomor urut belum pasti,’’ jelas Ketua DPD II Golkar Bangli I Gusti Made Winuntara, di sela-sela acara tersebut.

Dia mengakui partainya sedang dalam proses penilaian para bacaleg. Apakah nantinya akan diubah atau disempurnakan. Winuntara mengaku optimis Golkar Bangli bisa meraup kemenangan, termasuk perebutan kursi di DPRD Bali.

Winuntara mengatakan telah mendaftarkan baceleg 100 persen. Mereka terdiri dari enam orang atau seluruh incumbent, keterwakilan perempuan, dan wajah-wajah baru. Diakuinya, cukup banyak dari kalangan muda.

Politisi asal Kelurahan Bebalang, Kecamatan Bangli ini tidak menyebutkan persentase target kemenangan. Kata Winuntara, jika menyebutkan angka malah para kader akan mengganggap tidak punya kemampuan. "Kita harapkan semua berjuang bersama," ujarnya.

Terkait pencalonan untujk DPRD provinsi, Winuntara menegaskan sesuai rekomendasi DPP Golkar, ada tiga orang termasuk dirinya, I Made Subrata, dan Ni Luh Murtini. Dengan turunnya rekomendasi tersebut, incumbent Wayan Gunawan tidak dicalonkan.

"Rekomendasi DPP sudah turun, kalau tidak ada rekomendasi tidak bisa masuk Silon KPU. Untuk bacaleg provinsi maupun kabupeten, mengajukan calon sesuai rekomendasi provinsi. Untuk di tingkat kabupaten rekomendasi turun Minggu siang," ungkapnya.

Menurut Winuntara dalam pencalonan tetap mengutamakan penilaian terhadap incumbent dan tepat memperhatikan kepentingan partai. "Selain kami yang menilai, ada juga penilaian DPD I maupun DPP. Apa yang kami ajukan belum tentu sepenuhnya diterima oleh DPD I ataupun DPP," ujarnya.

Meski tanpa incumbent, Winuntara optimis bisa menang. Golkar punya prinsip siapapun yang ditugaskan sudah siap. Jelas Winuntara, I Made Subrata dipilih sebagai bacaleg di tingkat provinsi, karena beberapa hal. 

Politisi asal Desa Bunutin, Kecamatan Kintamani, Bangli tersebut merupakan kalangan muda, selain itu masih punya potensi besar ke depannya. Dia pada Pilkada Bangli memperoleh suara signifikan, meskipun kalah. ‘’Kami di Golkar harus menghargai kemampuan kader seperti itu. Ini salah satu yanga menjadi pertimbangan," kata Winuntara.7esa