nusabali

Tur 10 Dongeng Nusantara di Desa Batuan, Sukawati

Satua Bali Bersanding dengan Cerita dari Papua dan Jambi

  • www.nusabali.com-tur-10-dongeng-nusantara-di-desa-batuan-sukawati

Gus Bao tampil memukau dengan wayang ramah lingkungan terbuat dari dedaunan.

GIANYAR, NusaBali
Tur 10 Dongeng Nusantara menyambangi anak-anak di Umah Kodok, Banjar Pekandelan, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Minggu (7/5). Tur 10 Dongeng Nusantara digelar oleh Rumah Dongeng Mentari didukung Indika Foundation dan Bali Mendongeng. Anak-anak sekolah dan masyarakat umum yang mendatangi Umah Kodok sangat senang mendengarkan dongeng. Satua Bali Angsa lan Empas bersanding dengan cerita rakyat Papua dan Jambi.

Project Manajer Tur 10 Dongeng Nusantara, Zidni Rahmatika, mengatakan Pagelaran Dongeng Bali menampilkan empat pendongeng yakni Made Sugianto dengan Satua Bali berjudul Angsa lan Empas, Gus Bao dengan dongeng dari Papua berjudul Biwar Penakluk Naga, Kak Mario dengan dongeng Tugas dari Nenek, dan kak Wanda dengan dongeng Batu Panjang, cerita rakyat dari Jambi. Tur 10 Dongeng Nusantara menghadirkan siswa SD di Desa Batuan, siswa dari Yayasan Peduli Kemanusiaan (YPK) Bali, dan masyarakat umum. “Mereka antusias mendengar cerita berbahasa Bali dan dongeng berbahasa Indonesia,” ungkap Zidni.

Foto: Anak-anak Desa Batuan tertegun mendengarkan dongeng di Umah Kodok. -IST

Acara juga diselingi dengan latihan cak oleh Kak Agus, cucu maestro tari I Made Jimat. Tak kalah seru ada kegiatan aktivasi buku dongeng dan lingkar baca. Pantauan di lokasi, para pendongeng tampil sangat apik. Gus Bao dari Bali Mendongeng yang tampil perdana menghadirkan suasana Papua. Cerita Biwar Penakluk Naga diawali dengan nyanyian Yamko Rambe Yamko. Gus Bao tampil memukau dengan wayang ramah lingkungan terbuat dari dedaunan.  

Penampilan kedua oleh Made Sugianto dengan satua Bali berjudul Angsa lan Empas. Menggunakan basa Bali kapara membuat anak-anak mudah memahami isi cerita. Perbekel Desa Kukuh, Marga, Tabanan itu menyelingi dengan bahasa Indonesia karena ada pendengar yang tidak paham bahasa Bali. Selanjutnya, Kak Mario dengan cerita berjudul Tugas dari Nenek yang dikombinasikan dengan ketrampilan sulap. Penampil keempat, kak Wanda dengan cerita rakyat Jambi berjudul Batu Panjang. 7 nvi

Komentar