nusabali

Pasikian Prapen Pande Keris Bikinkan Keris Khusus untuk Bupati Klungkung dan Puri Klungkung

  • www.nusabali.com-pasikian-prapen-pande-keris-bikinkan-keris-khusus-untuk-bupati-klungkung-dan-puri-klungkung
  • www.nusabali.com-pasikian-prapen-pande-keris-bikinkan-keris-khusus-untuk-bupati-klungkung-dan-puri-klungkung
  • www.nusabali.com-pasikian-prapen-pande-keris-bikinkan-keris-khusus-untuk-bupati-klungkung-dan-puri-klungkung

SEMARAPURA, NusaBali.com – Pasikian Prapen Pande Keris  memproduksi keris khusus untuk Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta dan juga keris untuk duplikasi Pajenengan Puri Klungkung.

Hal ini diterangkan oleh Ketua Pasikian Prapen, Pande Nyoman Budiarta yang menjelaskan pihaknya membuatkan keris khusus untuk Bupati Klungkung, sebab beliau telah mengabdi dan menjabat selama dua periode. Menurutnya, dibuat pada gelaran Festival Semarapura ini adalah merupakan momen yang bagus dan tepat.

“Sesuai rencana, kami akan membuatnya khusus untuk Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta dan duplikasi untuk pajenengan Puri Klungkung,” terang Budiarta saat ditemui di sela-sela kesibukannya pada Jumat (28/4/2023) pagi.

Disebutkannya pula, perbedaan dari keris yang dibuat saat ini adalah dari panggung atau prapen. Biasanya, jelas dia prapen dilaksanakan atau dibuat di lokasi tempat ia bekerja.

Namun untuk saat ini, karena berkaitan dengan Semarapura festival, maka lokasi pembuatan keris dilakukan di halaman Dinas Kebudayaan Kabupaten Klungkung.

Hal ini juga disebutkannya sekaligus sebagai tempat untuk memberikan edukasi kepada masyarakat secara umum terkait bagaimana cara pembuatan keris.

“Sehingga momen ini kami pakai untuk mempersembahkan sesuatu kepada orang yang kami banggakan dan hormati. Kami akan buatkan keris di tempat ini secara on the spot atau secara langsung,” ujarnya.

Dilihat dari pantauan NusaBali.com, sebelum keris itu dibuat, Budiarta sebelumnya memanaskan bahan keris di api yang membara. Bahan itu selanjutnya di angkat dan dipindahkan disuatu tempat.

Pada kesempatan ini, Budiarta memberikan kesempatan kepada Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta dan Raja Klungkung, Ida Dewa Dalem Semara Putra untuk memukul bahan tersebut.

Ada sembilan kali pukulan yang diminta, Budiarta menjelaskan pukulan pertama disebut ngendag yang artinya pukulan pertama untuk orang yang memesan atau yang akan memiliki keris tersebut. Sedangkan sembilan kali pukulan memiliki makna sembilan arah mata angin.

“Untuk sembilan kali pukulan itu maknanya lebih kepada sembilan arah penjuru mata angin, jadi kekuatan dari segala penjuru kami niatkan kepada benda pusaka yang dibuat,” tambahnya.

Sementara, ditanya soal bahan apa saja yang terdapat dalam pembuatan keris, Budiarta kembali menjelaskan bahan yang digunakan terdiri dari tiga macam. Diantaranya besi, logam atau nikel sebagai bahan pamor, dan baja.

Besi yang berwarna hitam kata dia disimbolkan sebagai Dewa Wisnu, lalu baja yang berwarna merah disimbolkan sebagai Dewa Brahma, dan Nikel atau pamor yang berwarna putih melambangkan Dewa Siwa.

Penamaan keris pun dikatakannya juga sesuai dari permintaan Bupati Klungkung yang juga tidak lepas dari koordinasi pihaknya sebagai Pande.

Secara bentuk keris, keris yang diberikan ke Bupati Klungkung diberi nama Pandawa yang terdiri dari luk 5. Sedangkan, keris untuk Pajenengan Puri Klungkung sementara untuk saat ini masih menunggu konfirmasi dari pihak Puri Klungkung.

“Duplikasi pajenangan Puri Klungkung sementara kami masih menunggu pusaka mana yang diduplikasi karena gambarnya belum diberitahu. Sebab itu lebih sakral maka akan kami identifikasi terlebih dahulu,” jelasnya.


Foto: Ketua Pasikian Prapen, Pande Nyoman Budiarta saat ditemui di sela-sela kesibukannya pada Jumat (28/4/2023) pagi. -RIKHA SETYA

Budiarta menjelaskan, ukuran panjang keris yang dibuat untuk Bupati Klungkung tersebut telah disesuaikan dengan ukurangan lebar jempol dan tanggal kelahirannya.
 
“Kami sudah ukur 15 jempol kurang lebih 30 cm hanya saja kami perlu proses lagi berapa ukuran yang cocok untuk beliau. Sementara luk itu sesuai oton atau kelahiran beliau. Karena setiap orang memiliki bentuk dan panjang keris yang berbeda-beda. Ada beberapa pilihan luk tadi, namun setelah berkoordinasi beliau memilih keris dengan luk 5,” terangnya.

Sebagai informasi tambahan, rencananya keris ini akan rampung pada Senin (1/5/2023) mendatang. Budiarta juga turut membeberkan akan menyerahkan keris khusus itu kepada Bupati Klungkung saat Penutupan Festival Semarapura di Monumen Ida Dewa Agung Jambe pada Senin (1/5/2023) mendatang.

“Idealnya keris itu dibuat selama 10 sampai 15 hari, namun karena ini khusus untuk Bupati Klungkung, maka kami akan fokus menyelesaikan ini. Astungkara selesai, mohon doanya agar bisa terselesaikan tepat waktu,” harapnya. *ris









Komentar