nusabali

2 Perbekel Perempuan Terinspirasi Semangat Kartini

  • www.nusabali.com-2-perbekel-perempuan-terinspirasi-semangat-kartini

AMLAPURA, NusaBali - Dua perbekel perempuan di Karangasem sangat terinspirasi perjuangan RA Kartini dalam memimpin dan memajukan desa. Mereka yakni Perbekel Pertima, Kecamatan Karangasem, I Gusti Ayu Biksuni, dan Perbekel Padangbai, Kecamatan Manggis, Ni Wayan Suparwati Surya Dewi.

Inspirasi tersebut diterapkan guuna kelancaran pembangunan desa di segala bidang. "Pahlawan RA Kartini memang sebagai inspirasi bagi kami, dengan memberdayakan potensi perempuan, dan siap bersaing dengan laki-laki dalam hal membangun desa yang lebih baik," jelas Perbekel Pertima I Gusti Ayu Biksuni, di ruang kerjanya, Banjar Timbrah Desa, Desa Pertima, kecamatan Karangasem, Kamis (20/4).

Cara memberdayakan kaum perempuan di Desa Pertima, jelas dia, mengoptimalkan sumber daya manusia kaum perempuan, mengaktifkan organisasi wanita, mulai dari PKK, hingga Posyandu, yang dominan kadernya perempuan. SDM perempuan dioptimalkan agar bersinergi dengan kaum laki-laki. Desa ini ditopang  sembilan banjar dinas, yakni Banjar Perasi Kaler, Perasi Tengah, Perasi Kelod, Timbrah Desa, Timbrah Labuan, Timbrah Manak Yeh, Timbrah Beji, Asak Kawan dan Asak Kangin. Desa Pertima juga terbagi tiga desa adat dan 17 banjar adat.

"Saya dari kalangan perempuan dapat kepercayaan sebagai Perbekel Pertima. Ini artinya SDM perempuan setara dengan laki-laki. Itu lah salah satu bentuk perjuangan RA Kartini dalam memperjuangkan emansipasi wanita," jelas mantan aktivis Serikat Pekerja Pariwisata Reformasi Karangasem ini.

Perbekel Padangbai Ni Wayan Suparwati Surya Dewi juga merasa bangga memimpin Desa Padangbai. Dia mengaku  siap menanggung beban agar mampu menjadikan Desa Padangbai lebih baik. Dia pun tertantang untuk berbuat optimal. "Pahlawan RA Kartini itulah salah satu motivasinya, ternyata perempuan sanggup menjadi yang terdepan dalam membangun desa," katanya.

Selama ini, lanjut Perbekel Padangbai asal Banjar Melanting, banyak orang pintar atau mampu. Tetapi belum tentu sanggup dan bersedia menjadi pemimpin dalam hal membangun desa.

Di bagian lain, Ketua PHDI Karangasem yang juga Ketua FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Karangasem Dr Ni Nengah Rustini MAg, sebagai tokoh perempuan mengaku sejak awal termotivasi memimpin organisasi. "Walau banyak tantangan dan hambatan, tetapi berupaya meyakinkan umat sedharma agar mampu menjaga Tri Kerukunan Umat Beragama," katanya.

Kaum perempuan, jelasnya, aktif berjuang membangun bangsa, tak lepas dari warisan pahlawan RA Kartini. Semenjak ada perjuangan emansipasi Wanita zaman dulu, perempuan kini banyak yang sekolah sampai tingkat tinggi, banyak jadi pejabat, banyak memimpin organisasi. "Berkat RA Kartini, tidak lagi ada perbedaan dalam hal mengambil peran untuk pembangunan ini," jelas tokoh Hindu, yang mantan Kepala Kantor Kementerian Agama Karangasem tersebut.7k16

Komentar