nusabali

Live Mural Painting di Pantai Kuta, Papan Selancar Dilukis Penuh Makna

  • www.nusabali.com-live-mural-painting-di-pantai-kuta-papan-selancar-dilukis-penuh-makna

MANGUPURA, NusaBali.com – Empat seniman muda Bali melakukan aksi live mural painting pada gelaran ‘Kartini Go Surf’ di Pantai Kuta tepatnya di seberang Hotel Whyndam, Kuta, Bali pada Minggu (16/4/2023) sore.

Para seniman itu menuangkan ide, gaya kreasi seni dan sudut pandang mereka tentang Hari Kartini pada sebuah bidang mural media papan seluncur dengan signature marks mereka.

Dilihat dari pantauan NusaBali.com, mereka mulai melukis mural sekitar pukul 17.00 Wita di tepi pantai dekat dengan trotoar pejalan kaki. Mural yang mereka lukis pun sempat mengundang antusias dari pejalan kaki sekitar yang menyaksikan, bahkan hingga wisatawan asing.

Salah satu seniman mural, Gede Agung Nugraha Arya Kepakisan menerangkan ini merupakan kali pertamanya menggambar di media papan selancar. Bahkan ia sangat antusias akan gelaran yang baru pertama kali ia ikuti.

“Saya diundang oleh rekan saya untuk membuat mural di sini. Karena penasaran, jadi langsung saya terima. Toh juga sambil mencari pengalaman,” ujar pria yang masih berstatus Mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Jurusan Seni Murni itu.

Kali ini, mural yang ia lukis menonjolkan sosok malaikat dengan sentuhan warna dominan keunguan. Lebih lanjut ia menceritan, sosok malaikat yang ia lukis sangat melekat akan tema Hari Kartini. Ia menilai, seorang wanita layaknya seperti seorang malaikat. Sehingga ia menggambar malaikat dengan dua sayap menjadi pemanis muralnya.

“Saya melukis sosok malaikat di sini. Penggunaan warna sesuai dengan warna kesukaan saya yaitu lebih cenderung berwarna keunguan. Lalu juga dikombinasi dengan warna lainnya untuk menyesuaikan. Sosok ini juga masuk ke konsep Kartini karena malaikat ini saya tujukan kepada wanita yang kuat,” tambahnya.

Ia juga membeberkan, tak hanya menampilkan sosok malaikat, namun ia juga memberikan sentuhan ornamen-ornamen Bali sebagai pemanis.

Selaras dengan hal tersebut, salah satu peserta lainnya, I Putu Antara Putra juga mengutarakan hal yang sama. Menjadi sebuah tantangan baginya untuk melukis mural pertama kali di media papan selancar.

“Saya biasanya melukis di media tembok atau canvas. Jadi ini merupakan pengalaman baru bagi saya,” beber pria lulusan ISI Denpasar, Jurusan Desain Komunikasi Visual.

Berbeda dari rekannya, ia tidak mengganbar seorang sosok pada muralnya. Melainkan ia menggambar pemandangan alam. Kata Antara, dalam imajinasinya, alam yang ia gambar adalah seorang Ibu atau sosok perempuan yang hidup.

Warna yang ia goreskan pun telrihat lebih colour full dengan sentuhan-sentuhan warna muda dan nyentrik dilihat dari kejauhan.

“Warnanya saya menggunakan banyak warna colour full. Karena balik lagi perempuan bisa diartikan sebagai orang yang elegan. Saya lebih suka gambar pop-up yang berwarna-warni,” tuturnya.

Ia pun berharap, ke depan para seniman lukis di Bali semakin berkembang dan kreatif. Namun kata dia itu saja tidaklah cukup, ia berharap banyak gelaran seperti ini dilangsungkan di Bali, sehingga para seniman muda dapat ikut terlibat dan otomatis mereka dapat mengembangkan skill melukisnya di media apapun.

Dikonfirmasi secara terpisah, Penggagas Kartini Go Surf, Bagus Made Irawan alias Piping menerangkan mural yang rampung hanya dalam waktu 3 sampai 4 jam ini akan diberikan kepada siapa saja secara cuma-cuma.

“Papan yang sudah dimural ini akan kami berikan kepada yang membutuhkan. Jadi siapa saja boleh mengambilnya,” terang dia tanpa basa-basi.

Soal ketahanan dan kualitas papan selancar yang telah di mural itu, Piping pun dengan tegas menjelaskan papan itu memiliki kualitas yang bagus dan layak untuk digunakan berselancar. *ris

Komentar