nusabali

Imigrasi Langsung Amankan Bule Rusia

Setelah Foto Setengah Bugil di Pohon Kayu Putih Viral

  • www.nusabali.com-imigrasi-langsung-amankan-bule-rusia

MANGUPURA, NusaBali
Pasca heboh lagi foto setengah bugil warga negara asing (WNA) di Pohon Kayu Putih di Banjar Bayan, Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan, petugas Imigrasi langsung bertindak cepat.

Wanita berkewarganegaraan Rusia yang diketahui berinisial LK,40, yang diduga sebagai pelaku yang berpose setengah bugil itu diamankan di sebuah Resident yang ada di wilayah Pererenan, Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Rabu (12/4) siang.

Kepala Divisi Imigrasi Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Bali, Barron Ichsan menjelaskan adanya WNA viral di jagat maya khususnya Instagram itu langsung ditindaklanjuti oleh Tim Inteldakim Kantor Imigrasi Denpasar. Foto tersebut viral pada Selasa (11/4) malam dan langsung ditindaklanjuti pada keesokan harinya, yakni Rabu (12/4) siang. Timnya mendapati informasi kalau WNA asal Rusia tersebut tinggal di sebuah resident yang ada di Pererenan, Kuta Utara.

"Karena identitas WNA itu lengkap, maka petugas kami tidak kesulitan melakukan penyelidikan. Tim langsung dikerahkan ke Pererenan dan mengamankan WNA bersangkutan di sebuah resident," ujar Barron Ichsan dalam keterangan pers di Kantor Imigrasi Denpasar, Kamis (13/4). Dalam keterangan pers kemarin juga turut dihadirkan LK, WNA asal Rusia yang berfoto setengah bugil di Kayu Putih.

Setelah diamankan, WNA pemegang KITAS investor itu dibawa ke kantor Imigrasi Denpasar untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dari pemeriksaan itu, WNA tersebut mengakui kalau foto yang viral itu memang dirinya.

Namun, dia menampik kalau foto tersebut sepenuhnya bugil, melainkan masih menggunakan celana. Dalam foto itu hanya menunjukkan punggung bagian belakang dan telah melalui proses pengeditan. "Tujuan foto itu hanya ingin menyatu dengan alam. Sebenarnya foto itu juga bukan bugil sepenuhnya, tapi toples bagian punggung saja. Dari pengakuannya bahwa tidak ada niat WNA itu untuk melecehkan budaya setempat. Namun, itu semua karena ketidaktahuan WNA itu," katanya. Pemeriksaan lain, kalau foto yang viral itu bukan baru-baru ini terjadi, namun dilakukan pada tahun 2021 silam.

Hal ini terbukti dari unggahan di media sosial miliknya yang tercatat pada 11 April 2021. WNA berinisial LK ini mengaku dia berfoto seperti itu bukan karena kesengajaan atau ada niat melanggar tata dan nilai budaya di Bali. Sepenuhnya hal ini karena ketidaktahuan yang bersangkutan. Bahkan, dia tidak mengetahui pohon berusaha 700 tahun itu disakralkan oleh masyarakat setempat.

"Foto itu dilakukan secara spontanitas dan dirinya tidak ada maksud sedikitpun tidak menghormati budaya dan adat budaya Bali. Dia memohon maaf atas tindakan itu," ungkap Barron Ichsan. Meski demikian, Imigrasi Denpasar tetap melakukan upaya hukum kepada WNA perempuan tersebut. Imigrasi telah menyarankan WNA itu untuk meninggalkan Pulau Bali secara sukarela dan membeli tiket kepulangannya sendiri. Namun, ketika disinggung terkait adanya upaya pembersihan niskala di pohon itu, Barron Ichsan mengaku siap memfasilitasi dengan WNA bersangkutan. "Untuk dokumen Keimigrasian yang bersangkutan semuanya masih berlaku. Namun, karena persoalan foto di pohon itu, maka kita suruh pulang WNA itu ke negaranya," pungkasnya.

Terpisah Kasat Reskrim Polres Tabanan, AKP Hadimastika Karsito Putro mengatakan bule yang berfoto tak senonoh di wisata Kayu Putih sudah menjalani pemeriksaan di Kantor Imigrasi. "Terkait pemeriksaan ini, kami koordinasi dengan Imigrasi, sudah diamankan," ujarnya, Kamis kemarin. Hanya saja AKP Karisto Putro belum bisa membeberkan identitas secara detail serta kapan foto tersebut diambil oleh bule itu. "Pemeriksaan sepenuhnya ada di Imigrasi yang berwenang di sana karena ini menyangkut warga negara asing," tegasnya.

Sedangkan pengelola masih menunggu kejelasan dari Imigrasi untuk menentukan langkah yang diambil selanjutnya, terutama soal kemungkinan membuat upacara pembersihan. Ketua Pengelola Wisata Kayu Putih, I Made Kurna menjelaskan informasi lanjutan mengenai bule tersebut telah diamankan belum ada koordinasi dari Imigrasi. Hanya saja sebelum itu pihak Imigrasi memang sempat melakukan koordinasi terkait kasus bule viral setengah telanjang tersebut.

"Mengenai bule ini sudah diamankan belum ada koordinasi dari Imigrasi kita masih menunggu," katanya. Sejalan dengan itu, tegas Kurna mengenai langkah lanjutan pengelola untuk melakukan upacara masih menunggu informasi kejelasan dari Imigrasi. Kejelasan yang dimaksud seperti identitas dan kapan foto itu diambil. "Apabila foto itu baru dilakukan kami dari pihak pangempon menginginkan bule itu minta maaf ke lokasi. Selain itu kami setiap pujawali enam bulan sekali sudah melaksanakan upacara guru piduka untuk pembersihan mengingat karena tempat wisata kita tidak tahu seperti apa kondisi wisatawan yang berkunjung meskipun sudah ada papan peringatan (attention)," tandasnya.

Menanggapi kembali viral foto tak senonoh di Pohon Kayu Putih yang disucikan di Banjar Bayan, Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali, I Nyoman Kenak menyayangkan berulangnya kejadian tersebut. Kenak mengajak semua pihak untuk peduli dengan kejadian tersebut agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.

Kenak mengatakan kejadian bule berfoto telanjang di kawasan suci tentu menjadi perhatian pihaknya. Meskipun kejadiannya kemungkinan sudah berlangsung lama.

Dia mengatakan telah berkoordinasi dengan PHDI Tabanan. "Peristiwa ini ranahnya desa adat, tapi PHDI juga merasa ikut bertanggungjawab dari sisi kesucian areal itu. PHDI Tabanan sudah koordinasi dengan Desa Adat Bayan," ujar Kenak saat dihubungi NusaBali, Kamis sore kemarin. Desa adat menurut Kenak punya peran penting dalam menjaga kesucian tanah Bali. Mengingat setiap jengkal tanah Bali menjadi wilayah desa adat. Kenak menambahkan, kejadian penodaan kawasan suci oleh wisatawan juga harus menjadi tanggungjawab bersama masyarakat di Bali. Mulai dari desa adat, PHDI, aparat penegak hukum, hingga pemerintah daerah.

"Satu pun tidak ada boleh yang cuek tentang kasus ini. Kalau tidak pasti akan terjadi dan terjadi lagi, tapi kalau kita peduli pasti akan bisa kita minimalkan," ujar Kenak. Hal itu juga mengingat harus ada upacara guru piduka yang wajib dilakukan krama Bali setiap kawasan suci ternodai. Bukan hanya biaya yang tidak sedikit, lebih dari itu juga menyita waktu dan energi umat Hindu di Bali.

Menurut Kenak, pose telanjang wisatawan di Pohon Kayu Putih sudah kelewatan. Upaya pencegahan kejadian serupa harus terus dilakukan, apalagi potensi itu ada dengan jumlah kunjungan wisatawan asing ke Pulau Dewata semakin meningkat pasca pandemi Covid-19 melandai. "Kalau tulisan peringatan lepas atau bagaimana tetap tiap hari harus kontrol mungkin ada yang rusak atau gimana kita harus cerewet di setiap areal yang kita sucikan," pesan Kenak.

Lebih jauh, Kenak memberikan dukungan aparat penegak hukum dalam hal ini Kantor Imigrasi Bali untuk melakukan tindakan tegas terhadap wisatawan yang terbukti berfoto dengan pose telanjang di Pohon Kayu Putih. Termasuk melakukan tindakan tegas deportasi. "Jika memungkinkan deportasi karena ada kerugian moralitas dan juga material dalam kejadian ini. Kita harus support para semeton kita di imigrasi yang sudah peduli juga dengan keberadaan Bali karena menyangkut Bali sebagai destinasi utama dunia," tandas Kenak.

Seperti berita sebelumnya bule foto setengah telanjang kembali viral di media sosial terjadi di wisata Kayu Putih Banjar Bayan, Desa Tua, Kecamatan Marga, Rabu (12/4). Ada dua foto beredar. Pose pertama memperlihatkan badan setengah telanjang menghadap ke samping, lalu kedua berpose menggunakan kain putih naik ke pohon tersebut. Jika dilihat dari foto, bule ini mengambil gambar sisi timur obyek wisata Kayu Putih. Kabarnya bule Rusia ini sudah lama tinggal di Bali. Bahkan punya bisnis menjual panduan online tentang Bali, serta menjual perhiasan di Bali. *dar, des, cr78

Komentar