nusabali

Melasti Desa Adat Buleleng, Sarad Pura Siwa Sapu Jagat Pembuka Jalan Niskala

  • www.nusabali.com-melasti-desa-adat-buleleng-sarad-pura-siwa-sapu-jagat-pembuka-jalan-niskala

SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 80 sarad (usungan arca) dan 20 kotak ampilan (stana dewa-dewi) yang diusung krama Desa Adat Buleleng mengular berjalan perlahan dari Pura Desa Buleleng menuju Pura Segara di kawasan Pelabuhan Tua Buleleng.

Seluruh krama desa dari 14 banjar adat melangsungkan upacara melasti (penyucian) tepat pada Purnama Kadasa, Buda Umanis Prangbakat, Rabu (5/4) siang. Parade sarad lengkap dengan kober (bendera), tedung (payung) dan krama berjalan kaki sejauh dua kilometer.

Di barisan pertama yang tidak boleh dilanggar dan digantikan adalah adalah sarad dari Pura Sapu Jagat, Pura Kahyangan Jagat di Banjar Adat Banjar Paketan, Kelurahan Paket Agung, Buleleng. Secara turun-temurun krama adat Buleleng meyakini, Pura Siwa Sapu Jagat yang menstanakan Ida Sasuhunan Sapu Jagat ini merupakan pembuka jalan Ida Bhatara saat lunga ke segara (pergi ke laut).

Kelian Desa Adat Buleleng Nyoman Sutrisna menyebut upacara melasti di Desa Adat Buleleng diikuti Pura Dadia, Pura Kawitan dan Pura Kahyangan Tiga Desa Adat Buleleng, yang masing-masing menurunkan pratima (arca) yang distanakan dan dipuja. Pelaksanaan melasti di Desa Adat Buleleng pun dilaksanakan setelah Hari Raya Nyepi yang mengacu pada lontar Sundarigama.

“Keberangkatan diawali sarad Pura Sapu Jagat, memang sudah turun-temurun kami yakini. Ida Bhatara Sapu Jagat yang membersihkan dan mengawal sarad yang ikut lunga dari pura desa menuju Pura Segara,” ungkap Sutrisna.

Seluruh sarad dan krama yang mengikuti upacara melasti diatur sedemikian rupa untuk ketertiban dan kelancaran. Bagi dadia dan Pura Kahyangan Tiga yang lokasinya di utara Pura Desa menunggu di depan gang masing-masing. Selanjutnya mereka akan masuk ke barisan sesuai dengan urutan yang sudah ditentukan prajuru adat.

Sementara itu selama upacara melasti, arus lalu lintas di sepanjang jalan Gajah Mada, Imam Bonjol, Erlangga ditutup penuh. Desa Adat Buleleng pun dibantu Polres Buleleng, Dishub Buleleng dan juga pecalang masing-masing banjar adat, untuk pengalihan arus lalu lintas.

Ada pun 14 bajar adat yang masuk dalam wawidangan Desa Adat Buleleng diantaranya Banjar Adat Liligundi, Banjar Adat Bale Agung, Banjar Adat Paketan, Banjar Adat Delod Peken, Banjar Adat Penataran, Banjar Adat Banjar Tegal, Banjar Adat Petak, Banjar Adat Tengah, Banjar Adat Peguyangan, Banjar Adat Banjar Jawa, Banjar Adat Banjar Bali, Banjar Adat Kaliuntu, Banjar Adat Kampung Anyar, dan Banjar Adat Kampung Baru. *k23

Komentar