nusabali

Siaran Analog Dimatikan, STB Laris Manis

  • www.nusabali.com-siaran-analog-dimatikan-stb-laris-manis

SINGARAJA, NusaBali
Siaran televisi analog di Buleleng telah dimatikan dan dialihkan ke siaran digital per 1 April 2023.

Penjualan Set Top Box (STB) yang digunakan untuk menangkap siaran digital di Buleleng pun laris manis. Sejumlah toko elektronik di kawasan Jalan Diponegoro Kota Singaraja, diserbu warga yang memburu STB.

Toko elektronik Mapan Jaya misalnya, dalam sehari belasan STB berhasil terjual di tokonya. Penjualan produk STB pun meningkat dibanding hari biasanya. "Pada hari biasanya, hanya 3 sampai 5 unit STB yang terjual. Kemarin sampai 10-an unit lebih," ujar Gede Nova Jaya, pemilik toko,  Senin (3/4).

Menurutnya, tingginya antusias masyarakat untuk membeli STB ini tak lepas dari sejak berlakunya TV digital. Bahkan, pembeli STB di tokonya yang terletak di kawasan Pasar Anyar Buleleng ini, tak hanya dari warga Kota Singaraja. "Dalam kota justru tidak terlalu banyak, malah warga yang dari luar kota. Dari Kintamani, Bangli, sampai Karangasem," ungkap Nova.

Di tokonya, ia menjual produk STB dengan berbagai merek dan variasi harga. Per satu unit STB dipatok mulai dari Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu. Ia juga menjual sepaket dengan antena televisi seharga Rp 150 ribu.

Peminat STB diprediksi masih akan banyak selama seminggu ke depan. Mengingat masih banyak warga yang belum mengetahui jika siaran analog televisi telah dimatikan. "Ke depan masih akan ramai. Karena belum banyak yang tahu (siaran analog dimatikan)," ucapnya.

Menurutnya, saat momen Piala Dunia beberapa waktu lalu, penjualan STB di tokonya juga meningkat. "Pas bola (Piala Dunia) mulai ramai, karena dengan STB siaran bisa dilacak. Banyak yang memilih STB daripada membeli voucher (paket siaran sepakbola). Setelah itu landai sepi lagi. Sekarang kembali ramai," beber Nova.

Sementara itu, salah satu warga, Rikki Andreana mengaku sedikit kaget siaran TV yang ada pada hilang, dan harus beli STB agar siaran TV bisa kembali normal. Ia harus merogoh kocek lebih agar kembali bisa menonton siaran televisi digital. "Lumayan beli alat seharga sekitar Rp 250 ribu agak memberatkan, tetapi lebih bagus lagi gambar siarannya," singkatnya. *mz

Komentar