nusabali

FPDIP Bentengi Koster, Tangkal 'Serangan' di Medsos, Dukung Keputusan Tolak Timnas Israel

  • www.nusabali.com-fpdip-bentengi-koster-tangkal-serangan-di-medsos-dukung-keputusan-tolak-timnas-israel

Dewa Jack mengatakan keputusan sudah diambil, Fraksi PDIP sebagai perpanjangan partai akan berusaha mendukung penuh kader di eksekutif.

DENPASAR, NusaBali 
Fraksi PDIP Perjuangan (FPDIP) DPRD Bali membentengi Gubernur Bali Wayan Koster atas serangan di media sosial (medsos) atas penolakannya terhadap kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U-20. Fraksi terbesar di DPRD Bali ini pasang badan bentengi Koster, dan menyatakan memberikan dukungan penuh atas keputusan Gubernur Koster. Fraksi PDIP DPRD Bali sampai gelar keterangan pers untuk membendung serangan di medsos terhadap Koster yang notabene Ketua DPD PDIP Bali ini.

"Fraksi PDIP memberikan dukungan penuh kepada kader PDIP sebagai Gubernur Bali dalam pernyataan beliau yang menegaskan bahwa beliau menulis surat kepada Menpora yang isinya menolak kehadiran Tim Israel dalam Piala Dunia U-20 dengan alasan kemanusiaan," ujar Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali Dewa Made Mahayadnya alias Dewa Jack dalam keterangan pers di Kantor DPD PDIP Bali, Jalan Banteng Baru Nomor 4, Niti Mandala Denpasar, Minggu (2/4)) siang.

Dalam keterangan pers ini hadir Sekretaris Fraksi PDIP Tjokorda Gde Agung, anggota Fraksi PDIP I Made Suparta, Gusti Putu Budiarta, I Gusti Ayu Aries Sujati, Ketut ‘Boping’ Suryadi, Ketut Rochineng, Made Rai Warsa, Anak Agung Ngurah Adhi Ardhana, Putu Mangku Mertayasa, Nyoman Budi Utama, I Gusti Agung Suryadana, I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi Wedastra Suyasa, Ni Luh Yuniati dan Ketut Tama Tenaya. Dewa Jack mengatakan atas keputusan Gubernur Koster menolak kehadiran Tim Israel bukan tanpa alasan. 

"Kami sudah berdiskusi panjang di Fraksi PDIP, jadi tidak melebar selain alasan kemanusiaan itu. Fraksi menilai sikap tegas Gubernur Koster untuk melindungi rakyat Bali, walaupun kebijakan ini kurang populer. Ini komitmen, prinsip menentang kejahatan kemanusiaan, anti terhadap penjajahan di atas dunia," ujar Dewa Jack.

Menurut Dewa Jack, adanya pendapat di media yang menyerang Gubernur Koster tidak menjadi persoalan. Karena bagi Fraksi PDIP, kritik itu wajar, untuk memberikan vitamin bagi kinerja di eksekutif dan legislatif. "Ini mungkin dianggap Fraksi PDIP anti kritik, tetapi hak kami memberikan penjelasan gamblang. Kami apresiasi pilihan Gubernur Koster yang mungkin berisiko menghilangkan popularitas beliau. Kami menyatakan dukungan atas keputusan Gubernur Koster," beber politisi asal Desa/Kecamatan Banjar, Buleleng ini.

"Kita semua cinta bola, memajukan sepak bola di Bali. Atas keputusan Gubernur Koster semata-mata alasan kemanusiaan, ekonomi Bali yang baru saja pulih dari Pandemi Covid-19 harus dijaga," ujar Bendahara DPD PDIP Bali ini. Dalam diskusi dan tanya jawab dengan awak media, Fraksi PDIP mengklaim alasan mendasar Gubernur Koster menolak Tim Israel. Argumen menolak lengkap dengan regulasi yang ada dari pusat.

Alasan dasar itu, politik luar negeri Indonesia yang diatur dalam Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 3  tahun 2019, poin 150 dan 151 yang isinya tentang NKRI tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Atas Peraturan Menteri itu, Fraksi PDIP DPRD Bali berdiri tegak lurus dengan regulasi, keputusan garis partai dan keputusan Gubernur Bali.

"Kita berharap situasi menjadi kondusif, karena api dilempar minyak pun masih bisa membesar. Jadi jangan ada yang mencoba memanasi suasana Bali yang sudah kondusif," tegas Dewa Jack.


Dewa Jack juga menjawab adanya tudingan Gubernur Koster melakukan penghancuran ekonomi Bali. Dewa Jack menilai itu adalah asumsi. "Jadi jawaban kami adalah asumsi. Namun hari ini kebijakan Gubernur Bali telah bisa memulihkan pariwisata Bali. Kenapa kita tidak pertahankan kondisi sekarang ini saja, ketimbang ambil risiko yang lain. Jadi asumsi kita nggak bisa jawab dengan tepat dong, asumsi juga jadinya jawabannya," tegas Dewa Jack.

Dewa Jack mengatakan keputusan sudah diambil, Fraksi PDIP sebagai perpanjangan partai akan berusaha mendukung penuh kader di eksekutif. Sementara Boping Suryadi mengatakan setiap kebijakan publik ada pro dan kontra. "Sikap hari ini tidak harus dinikmati hari ini. Biarlah sejarah nanti memberikan bukti nyata. Soal elektoral naik turun sudah hal biasa. Kita sepakat mendukung supremasi sepak bola, kita akan tetap melakukan akselarasi dengan rakyat," ujar Boping Suryadi seraya mengatakan tidak masalah dengan isu risiko dan anjloknya elektabilitas partai atas keputusan Gubernur Koster.  

"Kami semua cinta sepak bola, urusan Tim Israel ini, kami mendukung Pak Gubernur, untuk elektoral kami aksi kerakyatan saja untuk tetap mempertahankan elektoral," jelas mantan Ketua DPRD Tabanan ini. 

Sementara Made Suparta menyebutkan keputusan gubernur pasti dengan pertimbangan matang. "Nggak ada keraguan kami atas keputusan ini akan berpengaruh dengan persoalan elektoral. Gubernur Koster bukan menolak Piala Dunia, tetapi yang dipertimbangkan itu kehadiran Tim Israel. Sering kita nggak pahami sesuatu itu. Sekali lagi kita itu menolak kehadiran Tim Israel," tandas Anggota Komisi I DPRD Bali ini.

Sementara soal arti kemanusiaan yang dimaksudkan Fraksi PDIP terkait dengan penolakan Tim Israel juga dibedah oleh Boping Suryadi. Kata dia, Israel jelas-jelas penjajah bangsa Palestina. "Sangat jelas makna kemanusiaan itu, Israel menjajah Palestina," ujarnya.

Ketika ditanya soal risiko keamanan yang dikhawatirkan Indonesia dengan kehadiran Timnas Israel, menurut Boping tidak sampai ke arah itu. "Soal keamanan kami percaya penuh dengan kekuatan TNI dan Polri. Kami tidak berpikir ke sana karena kita percaya dengan keamanan. Barangkali ada isu itu, tetapi kami percaya dengan polisi dan TNI," jelas Boping.

Soal isu politisasi yang menyebutkan di internal PDIP bergolak dengan mengorbankan sosok Gubernur Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga menolak Tim Israel dibantah Boping Suryadi. "Saya tidak mau berspekulasi, karena itu soal politik tingkat tinggi. Sekali lagi, kita tidak menolak Piala Dunia U-20. Soal politisasi kami tidak mau membahas sejauh itu," tegas Wakil Ketua Bidang Kehormatan DPD PDIP Bali ini. 7 nat

Komentar