nusabali

Lomba Ogoh-Ogoh Mini dan Sketsa Masuk Mall, Sambut Nyepi Tahun Baru Saka 1945

  • www.nusabali.com-lomba-ogoh-ogoh-mini-dan-sketsa-masuk-mall-sambut-nyepi-tahun-baru-saka-1945
  • www.nusabali.com-lomba-ogoh-ogoh-mini-dan-sketsa-masuk-mall-sambut-nyepi-tahun-baru-saka-1945
  • www.nusabali.com-lomba-ogoh-ogoh-mini-dan-sketsa-masuk-mall-sambut-nyepi-tahun-baru-saka-1945
  • www.nusabali.com-lomba-ogoh-ogoh-mini-dan-sketsa-masuk-mall-sambut-nyepi-tahun-baru-saka-1945

MANGUPURA, NusaBali.com – Jadi kali pertama, Discovery Mall Bali menggelar lomba ogoh-ogoh mini dan sketsa ogoh-ogoh, pada 10-12 Maret 2023, untuk menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1945.

Bertajuk ‘Discovery Abhipraya I’ gelaran tersebut diikuti oleh hampir 80 orang, diantaranya peserta ogoh-ogoh mini kategori anak-anak sebanyak 20 peserta, peserta ogoh-ogoh mini kategori dewasa sebanyak 35 orang, dan peserta sketsa ogoh-ogoh sebanyak 25 orang.

Panitia lomba, Ida Bagus Ketut Suka Negara menerangkan gelaran ogoh-ogoh di Discovery Mall Bali dirancang berbeda dari biasanya. 


Pasalnya, penilaian tersebut dilaksanakan selama tiga  hari dengan juri yang berbeda-beda. Perlombaan tersebut dinilai langsung oleh para tokoh seniman kebanggaan Bali salah satunya Putu Marmar Herayukti, I Gede Anom Ranuara, dan Made Putra Bobic. 

Sedangkan sebagai juri tamu, hadir pula purnawirawan yang juga menaruh kecintaan terhadap kebudayaan Bali, Brigjen Pol (P) Gde Sugianyar Dwi Putra.

“Kami ingin acara ini menjadi suatu penilaian yang beda dari penyelenggara yang lain. Kami buat tiga hari dengan 8 juri sehingga penyaringannya lebih ketat, karena kami mengedepankan kualitas. Tentunya kami berharap dari berbagai elemen baik itu pemerintah dan Discovery Mall Bali, gelaran ini bisa menjadi agenda rutin setiap tahun,” ujarnya saat ditemui di Discovery Mall Bali, Jalan Kartika Plaza, Kuta, Badung pada Minggu (12/3/2023) malam.

Dalam kesempatan yang sama, salah satu juri, I Gede Anom Ranuara menjelaskan format penilaian lomba ogoh-ogoh terdiri dari beberapa aspek yakni ekspresi, komposisi, ide, dan juga atribut. 

Aspek penilaian yang tak kalah penting, kata Anom yakni ketepatan cerita yang digarap oleh peserta menjadi acuan pokok penilaian.

Sedangkan, dalam penilaian lomba sketsa ogoh-ogoh dilihat dari garis awal tajam berpola. Kata dia, peserta juga harus memperhartikan deskripsi karya, baik itu dari segi cerita, proses pembuatan, hingga mengkategorikan pembuatan ogoh-ogohnya akan diimplementasikan ke kategori mesin atau non mesin.

Meski kualitas peserta disebutkannya sudah baik, namun Anom menerangkan ada beberapa evaluasi yang harus di kembangkan kembali oleh peserta. Salah satunya yakni mencari banyak sumber untuk membuat sebuah sinopsis, baik itu dari sumber buku, lontar dan sumber lainnya.

“Karena dalam karya ini baik sketsa ataupun ogoh-ogoh harus membuat sinopsis terlebih dahulu. Setelah menulis sinopsisnya baru dituangkan ke dalam sketsa, jika sudah valid baru mengukur atau memprediksi rancang bangun. Setelah itu baru dibuat tapelnya (topeng atau wajah). Sebab semua itu mengacu pada lebar, tinggi dan bentuk tapel. Ini yang harus ditekankan, dari sinopsis, sketsa, baru merancang,” jelasnya.

Karena melibatkan anak-anak dalam perlombaan ogoh-ogoh ini, dari segi originalitas karya dikatakan Anom, ia mengabaikan hal tersebut. 

Sebab ia sendiri memberikan apresiasi penuh kepada anak-anak atas keberanian mereka dalam menampilkan diri dalam ajang ini. 

Saat penilaian pun, Anom juga melakukan diskusi kepada setiap peserta untuk memperdalam pengetahuan mereka soal karya yang telah dibuat.

“Bahkan tadi ada anak yang mengerjakan sampai dua bulan. Saya sangat mengapresiasi penuh kepada anak-anak untuk berkarya. Tadi juga sembari menilai, saya sekaligus memberikan motivasi kepada anak-anak bahwa ini bukan ajang untuk menjadi juara, tetapi ajang untuk berkarya dan berproses,” tandasnya.

Dikonfirmasi secara terpisah, Asisten Marcom Manager, Ida Ayu Agung Wulan Sari menerangkan gelaran lomba ini menjadi salah satu gebrakan baru yang dibuat oleh Discovery Mall Bali. 

Ia menerangkan bahwa Discovery Mall Bali menjadi salah satu destinasi pariwisata dan satu-satunya mall yang menghadirkan kebudayaan Bali khususnya ogoh-ogoh. Hal ini dibuat sekaligus untuk memperkenalkan lagi kebudayaan Bali ke mata wisatawan mancanegara.

“Seperti yang diketahui, di Kuta memang wisatawan mayoritas internasional, jadi kalau turis internasional melihat seni ogoh-ogoh itu unik,” tuturnya.*ris

Juara lomba ogoh-ogoh mini dan sketsa ogoh-ogoh se-Bali sebagai berikut:

Kategori Ogoh-ogoh mini Dewasa:
Juara 1 : I Gede Gana Palguna (2.845)
Juara 2 : I Putu Bayu Ambara Putra (2.812)
Juara 3 : Gusde Mahendranata (2.797)
Harapan 1 : ST Sanggraha Yasa (2.773)
Harapan 2 : Lokalan Art (2.639)
Harapan 3 : Wayan Bali Channel (2.620)

Kategori Ogoh-ogoh mini anak-anak:
Juara 1 : Gede Adriana (2.460)
Juara 2 : I Gusti Bagus Nandra A. (2.434)
Juara 3 : Mang Tri (2.357)
Harapan 1 : I Made Luhur Aditya M.P (2.330)
Harapan 2 : I Made Luhur Aditya M.P (2.321)
Harapan 3 : I Gusti Ngurah Bagus Ari Jaksena P (2.316)

Kategori Sketsa Ogoh-ogoh:
Juara 1 : Komang Lanang Rama S (2.663)
Juara 2 : I Putu Garas Pramantara (2.602)
Juara 3 : I Kadek Sumadiyasa (2.501)
Harapan 1 : I Gede Arista Yudhistira (2.478)
Harapan 2 : Auldey (2.429)
Harapan 3 : Aryantara (2.360)

Juara Favorit Dewasa: ST Sanggraha Yasa (sebanyak 113 kupon vote) 

Juara Favorit Anak-anak: Gede Adriana (sebanyak 307 kupon vote). 

Komentar