nusabali

Disentil Gubernur, Pemkot Siapkan Rp 400 Juta untuk Ganti Papan Nama Jalan

Gubernur Minta Aksara Bali di Atas Tulisan Huruf Latin

  • www.nusabali.com-disentil-gubernur-pemkot-siapkan-rp-400-juta-untuk-ganti-papan-nama-jalan

DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali I Wayan Koster sempat menyentil Pemkot Denpasar terkait penggunaan aksara Bali pada papan nama jalan yang belum sepenuhnya diterapkan di Denpasar saat kunjungan kerja ke Kota Denpasar, Selasa (21/2) lalu.

Gubernur Koster menginginkan aksara Bali pada papan nama jalan berada di atas tulisan huruf Latin. Gubernur Koster mengingatkan Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara dan jajarannya segera melakukan pergantian papan nama jalan. Karena menurutnya, pelestarian aksara Bali sangat penting dilakukan agar tidak dilupakan.

“Itu nama-nama jalan di Denpasar belum semua diganti, agar ada tulisan aksara Bali-nya. Saya ingin itu dibuat, dan tulisan aksara Bali ada di atas tulisan huruf Latin,” kata Gubernur Koster saat tatap muka di Gedung Ksirarnawa, Taman Werdhi Budaya Art Centre, Denpasar, Selasa (21/2).

Terkait hal tersebut, Walikota Jaya Negara mengatakan sudah menyiapkan anggaran Rp 400 juta untuk penggantian papan nama jalan di 2023 ini. “Kalau sudah instruksi Pak Gubernur kami harus laksanakan. Kami sudah siapkan Rp 400 juta untuk mengganti papan nama jalan yang diisi aksara Bali,” ujar Walikota Jaya Negara.

Sementara Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Denpasar Ida Ayu Tri Suci, Rabu (1/3), mengungkapkan, terkait penggantian papan nama jalan, pihaknya sudah mengalokasikan anggaran dari tahun 2022 lalu.

Alokasi anggaran sebesar Rp 400 juta dengan penggantian 130 papan nama jalan. “Untuk penggantian papan nama jalan, kami sudah anggarkan dari tahun 2022. Kami prioritaskan dulu untuk yang belum ada papan namanya,” ucapnya.

Dayu Trisuci mengatakan, total ruas jalan di Kota Denpasar saat ini ada sebanyak 1.378 ruas jalan. Dari jumlah tersebut masih banyak yang belum memiliki papan nama jalan. Sehingga, saat ini masih diutamakan untuk yang belum ada papan namanya.

Menurutnya, satu ruas jalan harusnya memiliki dua papan nama di masing-masing ujung jalan. Namun, karena kendala anggaran pihaknya masih melakukan pengadaan secara bertahap.

“Terkait dengan pengisian aksara Bali, kami sudah isi tetapi belum semua. Untuk saat ini aksara Balinya masih di bawah dari tulisan huruf Latin. Kalau memang harus diganti kami koordinasi dulu dengan pimpinan,” kata Dayu Trisuci. *mis

Komentar