nusabali

Pelaku Wisata Kuliner Pantai Kedonganan Keluhkan Sampah Kiriman

  • www.nusabali.com-pelaku-wisata-kuliner-pantai-kedonganan-keluhkan-sampah-kiriman

MANGUPURA, NusaBali.com – Musim angina barat menjadi petaka bagi sejumlah pantai di Bali. Pasalnya saat itulah berbagai sampah kiriman menyerbu pantai. Seperti yang dialami Pantai Kedonganan, Kabupaten Badung. Berbagai sampah dengan dominasi sampah plastik merusak keindahan pantai yang dikenal dengan wisata kulinernya tersebut.

Sampah yang menumpuk di pesisir Pantai kedonganan merupakan sampah kiriman dari luar daerah Kedonganan. 

 “Sebenarnya sampah-sampah ini datang menjelang Tahun Baru 2023 dan pada hari raya Imlek juga banyak kiriman sampah yang bukan dari daerah kami,” kata Kadek Suryana Putra, staf Resto Tepi Pantai saat ditemui Rabu (15/2/2023) siang.

Sampah yang terdampar di Pantai Kedonganan, kata Kadek Suryana,  awalnya adalah sampah kayu atau ranting pohon, kemudian pada awal bulan Februari sampah kiriman yang datang adalah sampah plastik.

Kondisi tersebut menyebabkan terganggunya sektor pariwisata khususnya di pesisir Pantai Kedonganan.  

“Penumpukan sampah ini sangat berpengaruh bagi kami dan juga bagi para pengelola resto yang lainnya, terutama bagi para wisatawan yang berkunjung sangat mempertanyakan kebersihan dari pantai ini,” ucap Kadek Suryana.

Pembersihan sampah di pesisir pantai Kedonganan masih dilakukan secara manual karena tidak adanya alat berat yang dikerahkan untuk membersihkan sampah tersebut, 

“Kami harus membersihkan area terlebih dahulu sebelum mengatur atau menata meja untuk tamu, hal ini memerlukan waktu 1 jam bahkan lebih,” ucap Kadek Suryana.

Kadek Suryana pun meminta perhatian dan tindakan dari pemerintah setempat untuk menangani masalah sampah yang terdampar di pesisir Pantai Kedonganan ini.

“Harapannya kepada pemerintah untuk membantu kami dalam pengangkut sampahnya yang sudah terkumpulkan, agar sampah ini tidak diseret ombak lagi” pinta Kadek Suryana. “Selain perlunya tindakan dari pemerintah, kesadaran masyarakat juga diperlukan,” tambahnya. *m05


Berita ini merupakan hasil liputan Irgy Krisnayasa, mahasiswa Praktek Kerja Lapangan di NusaBali.com





Komentar