nusabali

Pararem Anjing Terkendala Sanksi

  • www.nusabali.com-pararem-anjing-terkendala-sanksi

Pararem pemeliharaan anjing yang dimunculkan sejak tiga tahun lalu dimaksudkan untuk menekan populasi anjing liar di Buleleng.

SINGARAJA, NusaBali

Pembuatan pararem untuk pemeliharaan anjing di Buleleng sampai saat ini belum menunjukkan peningkatan dari segi kuantitas. Sejak dicetuskan tiga tahun yang lalu, desa yang sudah memiliki pararem pemeliharaan anjing di Buleleng masih berjumlah sembilan. Pembentukan pararem khusus pemeliharaan anjing ini pun disebut masih terkendala soal penentuan sanksi di masing-masing desa pakraman.

Kepala Dinas Pertanian Buleleng Nyoman Swatantra, ditemui Senin (29/5) kemarin mengatakan bahwa sembilan desa yang sudah memiliki pararem khusus pemeliharaan anjing meliputi Desa Kaliasem di Kecamatan Banjar, Desa Pelapuan, Kekeran, Umajero, Tinggarsari, Kedis di Kecamatan Busungbiu, Desa Sawan di Kecamatan Sawan, Desa Julah dan Pacung di Kecamatan Tejakula.

“Kebanyakan desa yang ingin buat pararem ini, masih terkendala penetapan sanksi. Karena memang kalau benar diberlakukan sanksi adat ini yang lumayan berat,” kata Swatantra.

Meski demikian pihaknya masih terus melakukan pembinaan dengan memberikan acuan pembuatan pararem kepada masing-masing desa untuk menekan populasi anjing liar di Buleleng. Peningkatan populasi anjing liar di Buleleng yang tahun ini mencapai 91 ribu ekor dikarenakan pemeliharaannya yang kurang bertanggung jawab. Di lapangan masih banyak ditemukan anak-anak anjing yang dibuang tuannya bahkan dilepas liarkan dan hanya dimanfaatkan sebagai penjaga rumah.

Dalam pengamatannya Swatantra pun mengatakan penerapan pararem di sembilan desa itu cukup membantu dna berpengaruh terhadap penyebaran anjing liar. Bahkan perubahannya yang cukup signifikan pun sudah mulai dirasakan. Seperti halnya kasus gigitan rabies di Desa Umajero, Busungbiu hingga menewaskan seorang warganya kini sudah tidak terdenagr lagi. bahkan dari pengawasan di lapangan populasi anjing liar di daerah tersebut sudah mulai menurun.

Pihaknya juga mengatakan bahwa penekanan populasi anjing liar juga diimbang dengan program vaksinasi masal. Sejak 8 Mei lalu sudah ada 17.783 ekor anjing liar yang sudah tervasinasi. Ditambah 69 ekor kucing dan 13 ekor monyet. Jumlah tersebut dikatakannya akan terus meningkat mencapai target realisasi vaksinasi masal di Buleleng sebanyak 64 ribu ekor. Selama ini pihaknya mengaku masih mengalami kendala topografi wilayah Buleleng yang luas dan berbukit.

“Stok vaksinnya kita punya 70 ribu, dan meski jawal terakhir pada 31 Juli mendatang kita masih tetap jalan kalau vaksin masih ada,” kata dia. bahkan untuk memaksimalkan vaksinasi masal ia menurunkan 17 tim yang terdiri dari 296 kader desa yang dilibatkan dalam vaksinasi masal ini. *k23

Komentar